Hard News

Hasil Survei, Maret-April 80% UMKM Kembali Beroperasi Normal

Nasional

29 Mei 2021 11:09 WIB

Pelatihan bagi pelaku UMKM batik di Kauman Solo, Jawa Tengah (Foto: solotrust.com/naharudin)

JAKARTA, solotrust.com - Instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pemanfaatan anggaran dana desa, yakni anggaran tersebut harus dirasakan seluruh warga desa di Indonesia dan dampak pembangunan harus lebih dirasakan melalui pembangunan desa yang terfokus. Di tengah pandemi Covid-19, anggaran dana desa dialihkan sebagian menjadi jaring pengaman sosial melalui program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD).

Data yang diterima solotrust.com Sabtu (29/05/2021), rincian pencairan BLT DD pada Januari 2021 sudah tersalurkan Rp1,28 triliun dengan penerima manfaat lebih dari 4,27 juta keluarga. Di Februari 2021 sudah tersalurkan ke 2,8 juta penerima manfaat dengan total dana tersalurkan mencapai Rp850 miliar.



Pada Maret 2021 sudah dicairkan sebesar Rp507 miliar kepada 1,6 juta penerima manfaat. Kemudian pada April sudah tersalurkan Rp294 miliar kepada 980 ribu penerima manfaat. Adapun pada Mei 2021 sudah dicairkan  Rp159 miliar kepada 531 ribu penerima manfaat.

Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kemendes PDTT, Luthfy Latief, menyampaikan pada 2021 ini melalui Permendesa PDTT 13/2020, realokasi anggaran dana desa dititikberatkan pada tiga hal.

"Titik berat pada pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tingkat desa. Khusus untuk BLT DD masuk pada prioritas pertama tadi,” terangnya.

Sasaran penerima BLT DD ini merupakan masyarakat desa yang masih membutuhkan bantuan  ekonomi, seperti masyarakat kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19, masyarakat belum terdata pada kelompok penerima bantuan sosial lainnya, dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan sakit kronis.

“Kementerian Desa dan pemangku kepentingan lainnya terus mengawal penyaluran BLT DD  agar tersampaikan kepada mereka yang memenuhi syarat penerima bantuan tersebut,” tambah  Luthfy Latief.

“Ketika perekonomian melemah akibat Covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan memang  stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah. Program BLT DD ini sangat  membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat. Karena sisi permintaan inilah yang paling  terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat,” kata Head of Mandiri Institute, Teguh Yudo Wicaksono.

Pihaknya juga melihat masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT DD ini juga berbelanja di komunitas lokal. Dengan begitu, BLT DD membantu mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal. Di lain sisi, program PEN juga mendukung sisi suplai lewat bantuan kepada UMKM melalui bantuan usaha mikro yang menyeimbangkan neraca suplai dan permintaan di masa pandemi.

“Survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021, 80 persen UMKM kita telah kembali beroperasi secara normal. Sebelumnya di awal pandemi hanya 33 persen yang beroperasi secara normal. Saya kira ini dampak positif dari program-program stimulus yang diberikan pemerintah,” pungkas Teguh Yudo Wicaksono. (elv)

(and_)