Hard News

Satgas Covid 19 Kecamatan Polokarto Bubarkan Kopdar Komunitas Yamaha MX

Jateng & DIY

30 Mei 2021 20:06 WIB

Satgas Covid-19 Kecamatan Polokarto, Sukoharjo buabrkan acara kopdar komunitas motor.

SUKOHARJO, solotrust.com-  Satgas Covid-19 Kecamatan Polokarto, Sukoharjo mengambil tindakan tegas, berupa pembubaran acara 'kopi darat' (kopdar) komunitas motor Yamaha MX. Sekitar 100 peserta beserta puluhan motor yang dibawa diminta meninggalkan lokasi acara di kawasan 'Alaska Baru (hutan karet-Red), Sabtu (29/5/2021) malam.

Pembubaran ini menindaklanjuti adanya laporan warga yang merasa resah terkait dengan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Terlebih, dari informasi yang didapat, penyelenggara kegiatan diketahui tidak mengantongi izin maupun memberi tahu kepada instansi terkait di wilayah Kecamatan Polokarto, seperti Polsek, Koramil, dan kecamatan meliputi tim kesehatan, trantib serta camat selaku Ketua Satgas wilayah kecamatan.



"Awalnya kami menerima laporan dari warga yang resah. Kegiatan itu dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Kemudian kami lakukan pengecekan ke lokasi dan ternyata benar, maka langsung kami bubarkan. Ada sekitar 75 motor disana," kata Kapolsek Polokarto AKP Sriyadi, mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

Kapolsek mengatakan, pihaknya mengerahkan personel gabungan anggota Polsek dan TNI dari Koramil Polokarto untuk membubarkan kegiatan yang ternyata juga menampilkan hiburan organ tunggal. Dari hasil pengecekan, peserta yang datang dalam kegiatan rupanya cukup banyak sehingga sangat berpotensi menyebabkan kerumunan. Yang hadir kebanyakan melanggar protokol kesehatan terutama menjaga jarak.

Plt Camat Polokarto, Sukoharjo, Heri Mulyadi selaku Ketua Satgas Covid-19 tingkat kecamatan menambahkan, sesuai SE Bupati tentang PPKM skala mikro, ada pembatasan peserta dalam sebuah kegiatan. Selain itu, juga wajib menyampaikan pemberitahuan.  Heri menegaskan, langkah pembubaran acara dilakukan untuk mencegah klaster baru Covid-19, khususnya dari wilayah Polokarto dimana saat ini berada di zona kuning.

"Sama sekali tidak ada pemberitahuan maupun koordinasi dengan kami. Itu yang menyelenggarakan warga diluar wilayah sini. Kami tidak tahu itu darimana, yang jelas kami mendapat informasi dari masyarakat yang terganggu," ungkap Heri.

Dari pantauan yang ia lakukan di lapangan, terlihat adanya hiburan musik dan penyanyinya. Kegiatan itu, lanjut Heri, sepertinya memang sudah direncanakan tapi sengaja dilakukan sembunyi - sembunyi tanpa pemberitahuan, hingga akhirnya diambil langkah tegas dengan pembubaran acara. (nas)

(wd)