Hard News

Erick Thohir: Percepatan, Vaksinasi di Indonesia Capai 26,85 Juta Dosis

Nasional

2 Juni 2021 15:01 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Saat menerima kedatangan vaksin bulk Sinovac, Senin (31/05/2021)

JAKARTA, solotrust.com – Sebelumnya pada Senin (31/05/2021), Indonesia kedatangan lagi tambahan 8 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk produksi Sinovac Biotech Ltd. Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 91,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin berbentuk jadi dan bahan baku (bulk).

Menurut keterangan pers diterima solotrust.com melalui Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan kedatangan vaksin tahap ke-14 ini, maka telah terima 3 juta dosis vaksin jadi produksi Sinovac, 6,41 juta dosis vaksin jadi produksi AstraZeneca, 1 juta dosis vaksin jadi produksi Sinopharm - di mana 500 ribu merupakan hibah UEA, serta dalam bentuk bahan baku atau bulk sebanyak 81,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac yang setelah diolah di Bio Farma akan menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi. "Jadi secara total terdapat 75,9 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.



Dengan demikian, total jumlah dosis kedatangan vaksin Covid-19 di Indonesia, kumulatif dari vaksin jadi dan bulk hingga hari ini sebanyak 91.910.500 dosis. Jumlah total vaksin jadi lebih sedikit daripada jumlah total dosis yang telah tiba di Indonesia dikarenakan ada wastage dan overfill dalam proses produksi dari vaksin bahan baku menjadi vaksin jadi.

Dia menegaskan, pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin.

"Kita patut syukuri karena walau di tengah disrupsi pasokan dan alokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin kita aman dan terus ditingkatkan," ujar Menteri Erick Thohir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (31/05/2021).

Ia menambahkan, selain mendapatkan vaksin lewat kerja sama bilateral dan multilateral, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19.

“Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga pengembang, baik dari universitas dan lembaga penelitian. Tidak cukup di situ pemerintah juga bekerja sama dengan pihak lainnya. Pemerintah ingin bisa memproduksi vaksin sendiri tidak hanya impor.’ ujarnya.

Menurut Erick Thohir, proses vaksinasi terus dipercepat.

“Hingga saat ini realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis,” ungkap dia.

Erick Thohir menekankan, percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi, ditambah disiplin protokol kesehatan. Tidak hanya menyelamatkan jiwa, namun juga untuk mengendalikan pandemi, mengembalikan kualitas kehidupan, dan menggerakkan kembali ekonomi kita.

“Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1 persen sampai 5,1 persen di tahun 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," tegasnya.

Kuncinya, Erick Thohir kembali mengingatkan, ini harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama, serta disiplin protokol kesehatan.

"Insyaa Allah kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin merah putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain," tutup dia. (elv)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya