BOYOLALI, solotrust.com - Pada 2021 ini sedikitnya ada 753 calon jemaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Boyolali batal berangkat ke Tanah Suci. Mereka batal berangkat lantaran pemerintah tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M.
Menurut Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) melanda dunia, kesehatan dan keselamatan jiwa jemaah lebih utama dan harus dikedepankan.
Pembatalan pemberangkatan jemaah haji ini dituangkan melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 680 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Boyolali, Fahrudin, mengatakan pembatalan ini murni karena masih pandemi Covid-19 dan adanya keputusan Menteri Agama.
"Ada 753 jemaah haji di Kabupaten Boyolali yang direncanakan berangkat tahun ini ditunda," katanya kepada solotrust.com, Jumat (04/06/2021).
Fahrudin mengatakan, sebanyak 753 calon jemaah haji itu sudah mendaftarkan diri sejak 2012 silam. Pembatalan pemberangkatan Calhaj di tahun ini bukan karena Indonesia tak melunasi hutang ke Arab Saudi, namun lantaran adanya pandemi Covid-19.
"Penundaan pemberangkatan calon haji di tahun ini lebih karena pandemi Covid-19, bukan karena belum melunasi hutang dengan Arab Saudi," ucap dia.
Fahrudin mengatakan, para calon jemaah haji yang batal berangkat di 2021 akan diberangkatkan periode depan. Terkait itu, Kemenag Kabupaten Boyolali akan tetap mengikuti kebijakan pusat.
"Yang jelas ke depannya, kami akan mengikuti prosedur pusat serta mengikuti aturan yang ada," tandasnya. (jaka)
(and_)