MALUKU, solotrust.com - Gempa M6,1 berlokasi 67 km Tenggara Maluku Tengah mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (17/06/2021), pukul 10.00 WIB mencatat 150 rumah mengalami kerusakan dengan tingkat ringan atau rusak ringan (RR).
BNPB memonitor kerusakan rumah terjadi di beberapa negeri, seperti di Negeri Saunulu 70 unit, Mahu 25, Haya 20, Yaputi 15, Pasalolu 12, dan Tehoru 8. Di samping kerusakan rumah, gempa mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur publik.
Melansir laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB mendapatkan laporan masjid dan gereja rusak ringan di Negeri Saunulu masing-masing satu unit. Kerusakan juga terjadi pada talud dan musala di Negeri Tehoru.
Sementara itu, BNPB memonitor sebagian warga Desa Yaputi yang sempat mengungsi ke tempat tinggi telah kembali ke rumah masing-masing. Tercatat warga yang masih mengungsi dari Negeri Yaputi sebanyak 432 KK (2.018 jiwa). Sebagian warga di tempat lain masih ada yang mengungsi sementara.
"Data sementara BNPB mencatat 871 KK (4.112 jiwa) masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Warga dari negeri lain yang mengungsi, yaitu Negeri Tehoru (129 KK/758 jiwa) dan Saunulu (310 KK/1.336 jiwa)," tulis laman bnpb.go.id.
Setelah peristiwa gempa pada Rabu (16/06/2021) siang, sekira pukul 11.43 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah mengerahkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk kaji cepat di lapangan. Kendala yang dihadapi saat itu adalah sulitnya medan ke lokasi warga yang mengungsi dan akses jaringan komunikasi telepon seluler.
Sebelumnya BNPB menginformasikan gempa dengan magnitudo (M)6,1 mengakibatkan guncangan kuat dirasakan warga di Kepulauan Maluku. Guncangan dirasakan warga di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, dan Kota Ambon. Masyarakat merasakan guncangan gempa dengan kekuatan berbeda.
Berdasarkan catatan BNPB dalam kurun waktu sepuluh tahun, gempa bersifat merusak terjadi di wilayah Kepulauan Maluku, seperti pada 2019 dan 2020. Pada September 2019 lalu, gempa dengan M6,8 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah. BNPB mencatat rumah masyarakat di tiga kecamatan di kabupaten ini mengalami banyak kerusakan. Sebanyak 9.006 unit rumah mengalami rusak, sedangkan ribuan warga luka-luka.
(and_)