Solotrust.com - SM Entertainment, rumah bagi sejumlah artis K-Pop seperti EXO, Red Velvet, NCT dan aespa telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) untuk melakukan penelitian mendalam tentang "metaverse", sebagaimana dikabarkan media Korea Selatan The Korea Times (24/6/2021).
"Metaverse" berasal dari kata "meta" yang berarti "beyond" atau melampaui dan "universe". Ini mengacu pada ruang virtual bersama tempat pengguna berinteraksi melalui avatar digital.
KAIST adalah salah satu universitas sains dan teknologi paling bergengsi di Korea Selatan. KAIST dan SM akan bekerja sama di bidang seperti Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, robotika, dan culture technology atau teknologi budaya. Keduanya juga akan memproduksi avatar digital.
"Saya berharap kombinasi imajinasi budaya SM dan kecakapan teknologi KAIST akan membuahkan hasil yang bermanfaat, berkontribusi pada pertumbuhan industri teknologi hiburan dan rekayasa," kata Lee Kwang Hyung, presiden KAIST dalam upacara penandatanganan MOU pada hari Rabu di kampus itu, bersama founder SM Entertainment Lee Soo Man dan CEO SM Entertainment Lee Sung Soo.
Setelah upacara itu, Lee Soo Man menyampaikan kuliah khusus kepada siswa KAIST. "Sejak berdirinya SM pada tahun 1989, motto saya selalu, 'Budaya dulu, Ekonomi berikutnya,'" katanya
"Saya telah berusaha untuk menjadikan hallyu (Gelombang Korea) sebagai fenomena global yang terus-menerus, yang dapat membantu mengumpulkan kekayaan nasional," lanjutnya.
Lee Soo Man menambahkan bahwa masa depan industri hiburan akan berpusat pada selebriti dan robot.
"Saya percaya avatar digital telah mengantarkan era robot. Dalam kasus SM, kami sudah memulai debut aespa tahun lalu," katanya, merujuk pada girlgroup yang ia luncurkan November tahun lalu, yang terdiri dari 4 anggota manusia dan 4 virtual avatar mereka.
"Kami bermimpi menciptakan SM Culture Universe, dimana berbagai cerita akan diceritakan melalui kartun, animasi, webtoon, grafik gerak, avatar, dan novel," lanjutnya.
Lee Soo Man menutup sesi dengan menekankan perlunya lebih banyak "culture scientists" atau "ilmuwan budaya".
"Budaya dan sains harus bergabung untuk menciptakan konten yang melampaui imajinasi kita. Jadi saya percaya produser musik masa depan harus menjadi ilmuwan budaya dan saya berharap bisa melihat banyak pionir dari SM dan KAIST," harapnya.
SM Entertainment telah bekerja dengan teknologi AI selama bertahun-tahun. Pada tahun 2017, perusahaan itu pertama kali meluncurkan versi Amazon Alexa-nya sendiri, menyediakan layanan asisten AI yang berbicara dengan suara artis seperti Irene Red Velvet dan Taeyong NCT.
Pergerakan paling terkenal SM ke AI sejauh ini adalah aespa, yang menggabungkan anggota manusia nyata dengan avatar yang dihasilkan komputer yang didukung oleh AI.
aespa sendiri adalah nama yang dibuat dengan menggabungkan "æ" yang mengekspresikan "Avatar X Experience" dan kata Bahasa Inggris "aspect", yang berarti "temui ego Anda yang lain, Avatar, dan ciptakan dunia baru".
Di bawah konsep tersebut, empat anggotanya yakni Karina, Winter, Giselle dan Ningning muncul dengan avatar virtual mereka sendiri, sehingga grup ini total memiliki 8 anggota. Avatar itu adalah ae-Karina, ae-Winter, ae-Giselle dan ae-Ningning.
Setelah debut dengan "Black Mamba" tahun lalu, belum lama ini aespa kembali dengan single terbarunya "Next Level". Karina mengungkapkan bahwa para anggota telah dilatih untuk waktu yang lama terkait alur cerita dalam konsep ini.
"Kami telah menerima pelatihan untuk ini untuk waktu yang lama. Kami harus memahami konsep untuk mempromosikannya, sehingga kami mendidik diri kami sendiri di jalan cerita aespa seolah-olah kami sedang mengikuti kelas. Kami saat ini dalam keadaan pemahaman yang lengkap," kata Karina.
Pemilik nama lahir Yoo Jimin itu menambahkan, "ae dan aespa membuka kekuatan dan memasuki dunia nyata. Kami menghabiskan waktu bersama pada saat-saat itu. Mereka dibuat berdasarkan data kami, sehingga kami dapat saling memahami dengan baik meskipun kami tidak bekerja sama."
Banyak istilah yang muncul terkait konsep Avatar AI ini, seperti Navis, Synk, dan Rekall. Mengutip dari Koreaboo, Navis adalah sistem AI yang membantu anggota avatar aespa terhubung dengan rekan-rekan mereka di kehidupan nyata. Dalam bahasa Korea, Navis dilafalkan mirip dengan kata "나비/nabi" yang berarti "kupu-kupu", yang seperti motif kupu-kupu di logo grup. Ini mungkin juga didasarkan pada JARVIS, sistem AI di Marvel Cinematic Universe.
Synk adalah cara anggota aespa dan avatar mereka berkomunikasi satu sama lain. Istilah Synk didasarkan pada kata "sinkronisasi". Ini juga mirip dengan aplikasi fandom SM Entertainment saat ini, LYSN. LYSN menyelenggarakan layanan pesan Dear U yang populer, yang digunakan artis untuk berkomunikasi langsung dengan penggemar. Sementara itu Rekall adalah waktu yang dihabiskan bersama oleh anggota avatar aespa dan anggota nyata di dunia nyata. (Lin)
(wd)