Serba serbi

Tips Cara Sehat Isoman di Rumah bagi Pasien Bergejala Ringan

Tips & Trik

1 Juli 2021 12:11 WIB

Ilustrasi isolasi mandiri di rumah (Foto: klikdokter)

JAKARTA, solotrust.com – Meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga saat ini membuat pemerintah mengambil kebijakan agar pasien tanpa gejala atau bergejala ringan  melakukan perawatan isolasi mandiri (Isoman). Ini untuk mengurangi beban rumah sakit yang  diprioritaskan merawat pasien bergejala sedang dan berat yang perlu perawatan intensif.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dr Andi Khomeini Takdir Sp.PD (K-Psi), menyebutkan saat ini tenaga  kesehatan di RSDC Wisma Atlet, kelelahan akibat banyaknya pasien yang mesti ditangani.



“Perlu rencana mitigasi untuk menjaga masyarakat tidak jatuh sakit. Apabila masyarakat tidak sakit, maka kapasitas rumah sakit tidak akan penuh sehingga tenaga kesehatan kita tidak kelelahan merawat pasien,” terangnya dalam Dialog Produktif yang diterima solotrust.com, Selasa (29/06/2021).

Menurut Andi Khomeini, masyarakat jangan terlalu fokus dalam menyalahkan adanya varian Covid 19.

“Kunci dari pencegahannya adalah masker. Masker dua lapis menurut penelitian Centers for  Disease Control and Prevention (CDC) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60 hingga 80 persen menjadi 90 persen,” anjurnya.

Andi Khomeini mengimbau agar pengetahuan baru ini jangan berhenti sebatas pengetahuan, namun dijadikan kebiasaan. Saat masyarakat mulai disiplin, dia meyakini pandemi bisa terkendali.

Terkait isolasi mandiri, pihaknya menyatakan masyarakat perlu mengetahui kiat-kiat isolasi  mandiri yang benar agar kesehatannya cepat pulih. Dia menjelaskan, saat melakukan isolasi mandiri di rumah, pertama-tama pasien harus memakai masker. Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka.

Andi Khomeini juga menekankan bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri harus menjaga makanan  dengan gizi seimbang.

“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di  rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.

Sebisa mungkin, lanjut Andi Khomeini, bagi pasien isolasi mandiri agar tidak mendiagnosis diri  sendiri. Kalau memungkinkan harus terus berkonsultasi dengan dokter. Apabila ada gejala yang semakin dirasa berat perlu menghubungi dokter.

Sementara itu, aktor Ben Kasyafani yang sempat terkena Covid-19, menceritakan pengalamannya saat melakukan isolasi mandiri.

“Tahun lalu saya terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah. Secara total saya melakukan isolasi mandiri di kamar sendiri selama 20 hari. Anak dan istri saya dites dan menunjukkan hasil negatif sehingga kami memisahkan diri,” ungkap Ben Kasyafani.

“Bagi yang menjalani isolasi mandiri, kita harus terus berpikir positif. Energi kita harus fokus untuk mencari solusi dari pandemi ini. Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” tambah dia.

Menanggapi pernyataan Ben Kasyafani, Andi Khomeini setuju masyarakat jangan mencari kambing hitam, namun harus sama-sama mencari solusi dari kondisi seperti ini. (elv)

(and_)