Ekonomi & Bisnis

Pasar Klewer Ditutup Selama PPKM Darurat, Pedagang Keberatan

Ekonomi & Bisnis

5 Juli 2021 17:04 WIB

Pasar Klewer Solo jadi pusat perdagangan pakaian di Solo.

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Selama pelaksanaan, sejumlah pusat perbelanjaan tradisional bakal ditutup sementara, salah satunya Pasar Klewer.

“Rencananya memang gitu (ditutup), di depan sudah ada MMT (spanduk) penutupan. PPKM bukan penutupan, tapi disini pasarnya ditutup,” kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Tavip Harjono kepada Solotrust.com, Senin (5/7).



Para pedagang sangat menyayangkan adanya penutupan pasar tradisional. Padahal, semula Dinas Perdagangan menyampaikan bahwa pasar tidak akan ditutup melainkan hanya dibatasi jam operasionalnya.

“Surat Edaran (SE) yang muncul sangat kami (para pedagang) sayangkan. Jauh hari kami sudah menanyakan tentang bagaimana PPKM di Surakarta, khususnya Pasar Klewer. Katanya Pasar Klewer tidak tutup, hanya dibatasi, buka mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore,” jelasnya.

Menindaklanjuti keresahan pedagang, pihaknya mengajukan audiensi ke Kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Solo untuk bertemu Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo.

“Saya sepakat, bersama teman-teman melakukan audiensi ke DPRD, diterima oleh Pak Budi, Ketua DPRD. Sudah kami sampaikan,” ungkap Tavip.

Dalam pertemuan tersebut, para pedagang mengharapkan solusi dari pemerintah.  Pedagang meminta untuk meninjau kembali SE yang dikeluarkan dan juga agar pasar-pasar yang ditutup bisa beroperasi kembali.

“Kami keberatan dan minta untuk ditinjau kembali SE nya, juga minta pasar-pasar yang ditutup bisa beroperasi kembali. Karena disitu tidak sedikitt dampaknya, ada 3000an lebih pedagang, belum karyawan, belum kuli,  dan tukang parkir,” katanya.

Usai bertemu Ketua DPRD, mereka juga menuju Balaikota untuk  berkoordinasi dengan Pemkot Solo. Hasilnya, pemkot berjanji akan melakukan audiensi antara Walikota dan pedagang dalam dua hari ke depan.

“Setelah dari Pak Budi, kami mau ke Pak Walikota, tapi beliau masih sibuk jadi diarahkan ke Kepala Dinas Perdagangan. Ketemu, semua (keresahan) disampaikan untuk dilanjutkan ke Bapak Walikota. Harapan kami, dalam dua hari ini bisa audiensi bersama Walikota dengan teman-teman pasar yang ditutup itu,” imbuhnya

Tavip menyampaikan, pihaknya telah siap melaksanakan pembatasan secara ketat untuk regulasi di pasar tradisonal.

“Kami telah menyiapkan dan pikirkan antisipasi untuk buka sesuai prokes (protokol kesehatan) dan jam yang sudah diberikan. Meskipun dengan prokes, kami siap diawasi. Meski jam kerja, jam buka tutupnya monggo diberikan pembatasan lebih ketat,” pungkasnya. (lala dila)

(zend)