Hard News

PPKM Darurat Seluruh Exit Tol Jateng Ditutup, Ganjar Dukung Langkah Polda Jateng

Jateng & DIY

14 Juli 2021 13:07 WIB

Seluruh exit tol di Jateng akan ditutup, hal ini terkait PPKM Darurat. (Foto: Dok. Kominfo Jateng)

SEMARANG, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendukung kebijakan penutupan exit tol di wilayahnya pada 16-22 Juli mendatang.

Kebijakan tersebut diambil oleh Polda Jateng untuk menekan pergerakan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarajat (PPKM) Darurat.



“Pak Kapolda kemarin sudah lapor ke saya untuk melakukan pengetatan-pengetatan itu. Namun saya minta perhitungan dua hal. Satu, kalau itu ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetep stay atau tetap pergi,” kata Ganjar  usai memimpin Rakor Ketersediaan Oksigen Medis di kantornya, Selasa (13/7).

Ia mengatakan, kebijakan tersebut perlu diantisipasi, jika masyarakat tetap diperbolehkan pergi, maka mereka akan mencari jalan lain. Terkait hal itu, bahkan dirinya mendapat komplain dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan yang merupakan jalur alternatif.

“Ini yang mesti diantisipasi, kalau ini ditutup mereka lewat mana. Ini yang mesti kita perhatikan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pengetatan ini bukan upaya lockdown Jateng. Kebijakan ini sepenuhnya untuk mengurangi mobilitas. Sebab transportasi dari sektor esensial seperti obat-obatan hingga logistik masih bisa bergerak.

“Karena faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya kok ya kita sudah tahu delta. Terus kemudian kok faktanya orang masih cuek, padahal kalau kita tahu kita ngurus oksigen saja sudah kayak begini,” jelasnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tren mematikan lampu di waktu malam hari. Langkah tersebut memang terbukti mampu mendorong masyarakat untuk tidak pergi dan mengurangi mobilitas.

“Cuma saya minta juga perhatian ketika ada yang ngawal, ada yang jaga agar tidak terjadi kejahatan atau kecelakaan. Itu dua hal yang saya minta kepada kawan-kawan,” ujarnya.

Ganjar berharap masyarakat turut mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Apalagi, Covid-19 varian delta ditemukan di beberapa wilayah Jateng.

“Maka tolong masyarakat, tolong betul, kalau Anda tidak bergerak, Insyaallah Anda akan terlindungi. Kalau Anda terlindungi, Anda tidak akan pergi ke rumah sakit. Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit, maka rumah sakit juga penuh. Dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen, dan semua marah,” tandasnya. (dina)

(zend)