Serba serbi

Jadikan Tolak Ukur Kemampuan, Mutiara/Melani : Olimpiade Tokyo adalah ajang level dunia pertama Kami

Olahraga

23 Juli 2021 15:50 WIB

Dua atlet putri cabang olahraga dayung akan berjuang pada Olimpiade Tokyo Sabtu (24/7) mendatang. (Foto: Antara)

TOKYO, solotrust.com - Kedua pedayung putri asal Indonesia, Mutiara Rahma dan Melani Putri jadikan Olimpiade Tokyo sebagai tolak ukur kemampuan mereka sekaligus membaca peta persaingan cabang olahraga dayung pada pentas internasional.

Keduanya bakal debut di pesta terbesar di dunia pada nomor scull ganda kelas ringan putri di Sea Forest Waterway, Sabtu (24/7) besok.



“Olimpiade Tokyo adalah ajang level dunia pertama kami. Jadi, kami akan memanfaatkan sebaik mungkin untuk melihat persaingan di level dunia seperti apa dan lainnya,” ujar Mutiara seperti dilansir Antara, Jumat (23/7).

Mutiara merupakan peraih perunggu cabang olahraga dayung kelas ringan satu pada SEA Games Filipina 2019. Sedangkan Melani merupakan peraih perak kelas quadruple pada ajang Asian Rowing Cup ll di Korea tahun 2018. Keduanya mengaku, selama ini hanya merasakan persaingan di level Asia.

“Untuk itu, Olimpiade Tokyo adalah kesempatan besar untuk mengukur kemampuan. Kami akan berusaha tampil maksimal,” ungkapnya.

Mereka sama-sama memanfaatkan Olimpiade Tokyo sebagai ajang persiapan menuju SEA Games Hanoi yang ditunda sampai tahun depan.

“Fokus saya tetap ke SEA Games. Jadi, saya juga akan melihat bagaimana atlet dari Asia Tenggara bersaing di Olimpiade Tokyo,” lanjutnya.

Sementara itu, Tim Dayung Indonesia tidak memberikan target khusus dalam Olimpiade untuk Mutiara/Melani. Sedangkan, daftar peserta Olimpiade Tokyo nomor scull ganda kelas putri hanya Indonesia dan Vietnam.

Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) berharap mereka dapat memaksimalkan kesempatan yang ada. Sehinga dapat meningkatkan kemampuan dan pencapaian mereka kedepannya.

Usia Mutiara dan Melani masih dibilang cukup muda. Mutiara berusia 17 tahun sedangkan Melani 22 tahun. Mereka mendapatkan tiket Olimpiade Tokyo setelah mengikuti kualifikasi Olimpiade Zona Asia atau Asian & Oceania Continetal Qualification Regatta, dengan finis posisi keempat catatan waktu 7 menit 35,71 detik. Yang digelar di Sea Forest Waterway Jepang pada awal Mei lalu. (zul)

(zend)