Hard News

Sandiaga Uno Bantu Yatim Piatu Akibat Covid-19 dengan Beasiswa Rp 25 Juta

Sosial dan Politik

27 Juli 2021 11:51 WIB

Penyerahan Beasiswa secara simbolis dari Sandiaga Uno, kerjasama antara The Sandi Uno Merchandise dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur.

JAKARTA, solotrust.com- Pandemi Covid-19 berdampak luar biasa pada kehidupan masyarakat. Salah satu hal yang menyedihkan dialami oleh anak-anak akibat kepergian orang tua setelah berjuang melawan Covid-19.

Sandiaga Salahuddin Uno melalui The Sandi Uno Merchandise bekerja sama dengan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur menyerahkan beasiswa kepada tiga saudara di Madiun, Jawa Timur, yang ditinggalkan orangtua akibat Covid-19. Ketiga anak itu adalah Yudha Saputra Wicaksana (24 tahun), Wahyu Khrysna Hermansyah (19 tahun), dan Wasyaveera Keysyha Saputri (12 tahun).



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyerahkan bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta secara simbolis dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu", Minggu (25/7/2021) jam 15.30 WIB.

"Atas nama keluarga besar kami dan juga tempat kami bekerja, kami menyampaikan rasa duka. Kami sangat merasakan satu keprihatinan dan kami ingin menyampaikan doa terbaik. Insya Allah bapak dan ibu Husnul Khatimah diberikan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), dilapangkan kuburnya, diterangi di Alam Barzakh (Alam Kubur), diampuni segala dosanya, dan diterima semua amal kebaikannya," ujar Sandiaga Uno.

Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak sangat besar terhadap kehidupan masyarakat, secara kesehatan dan juga ekonomi. Pemerintah pun berusaha maksimal melakukan upaya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Namun, kata Sandi yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) ini, ada sisi kemanusiaan yang harus tetap ditunjukkan antara sesama dalam situasi ini.

"Kita doakan Mas Yudha, Mas Kryshna, dan Mba Keysyha tetap semangat menyelesaikan sekolahnya. Mungkin kita tidak bisa membantu banyak, jangan dilihat dari jumlahnya tapi dari niat kami untuk meringankan beban adik-adik dalam menyelesaikan tugas belajar. Harapan kami beasiswa yang akan disampaikan ini bisa memberikan motivasi dan memberikan satu optimisme bahwa Insya Allah bapak dan ibu sangat disayang Allah SWT dan sudah berada di tempat yang lebih baik," ungkapnya.

Bersama The Sandi Uno Merchandise, Sandiaga Uno sebelumnya juga meluncurkan program bantuan beasiswa untuk anak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terdampak akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Bantuan beasiswa menyasar anak dari PKL yang berstatus pelajar SMP/MTs dengan besaran Rp 300 ribu per bulan, pelajar SMA/SMK/MA sebesar Rp 400 ribu per bulan, dan mahasiswa Rp 500 ribu per bulan.

Dalam kesempatan itu, Yudha bercerita tentang COVID-19 yang menimpa mereka sekeluarga. Awalnya, sang ibu positif COVID-19 pada awal Juli lalu sehingga tidak bisa bekerja selama satu pekan. Selang tiga hari, gejala seperti pusing, lelah, dan hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa juga dirasakan Yudha, disusul kedua adik, dan ayahnya.

"Dan, tanggal 4 (Juli) ibu saya meninggal dan seminggu setelahnya disusul oleh bapak," kata Yudha yang saat ini tengah kuliah semester akhir di Universitas Brawijaya (Unibraw), Kediri.

Mereka, kata Yudha, tidak pernah menyangka ditinggal oleh kedua orang tua begitu cepat, dan dalam waktu berdekatan. Terlebih, mereka tidak bisa menunaikan kewajiban untuk memakamkan orang tua karena tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Hanya bisa lihat dari rumah saat dimakamkan. Walaupun saya sudah 24 tahun, tapi kedua adik saya masih muda dan masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua. Rasanya tentu sangat sulit, tidak enak, kehilangan orang tua di usia yang masih sangat belia ini," kata Yudha.

Yudha menyampaikan pesan agar masyarakat di luar sana untuk benar-benar patuh terhadap Protokol Kesehatan (Prokes), dan mengikuti vaksinasi agar dapat terhindar dari Covid-19. "Kehilangan orang yang dicintai itu tidak enak, sangat sakit," ungkapnya. (rum)

(wd)