Ekonomi & Bisnis

OJK: Stabilitas Jasa Keuangan di Indonesia Terjaga Baik pada Semester I 2021

Ekonomi & Bisnis

5 Agustus 2021 10:53 WIB

Ilustrasi (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

SOLO, solotrust.com - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kota Solo Eko Yunianto mengungkapkan stabilitas sektor jasa keuangan di Indonesia tetap terjaga dengan baik hingga semester I 2021, meskipun indikator ekonomi domestik masih menunjukkan berlanjutnya pemulihan.

"Hal ini tercermin dari membaiknya sejumlah indikator utama seperti intermediasi perbankan dan penghimpunan dana di pasar modal serta terjaganya rasio kehati-hatian (prudensial) di lembaga jasa keuangan," kata Eko Yunianto melalui keterangan pers pekan ini.



Diuraikan, kredit perbankan secara nasional tumbuh positif 0,59% yoy, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11,28% yoy, penghimpunan dana di pasar modal hingga 27 Juli 2021 tumbuh 211% yoy, NPL gross sebesar 3,24%, rasio permodalan (CAR) perbankan tercatat sebesar 24,33%, dan likuiditas perbankan masih berada pada level memadai.

Sejalan dengan itu, perbankan di Soloraya hingga semester I 2021 juga tetap terjaga dengan baik dan stabil.

"Hal itu tercermin dari pertumbuhan kredit bank umum (konvensional dan syariah) yang tercatat 3,28% yoy menjadi sebesar Rp84,52 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional," kata Eko Yunianto.

Sharesektor industri pengolahan mendominasi outstanding kredit bank umum yang mencapai 30,21% dari total kredit, diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 28,00% dan sektor rumah tangga sebesar 13,84%.

Berdasarkan  jenis usaha, kredit bank umum didominasi kredit bukan mikro, kecil, dan menengah yang mencapai 64,58%, diikuti kredit kecil sebesar 14,79%, kredit menengah sebesar 12,43%, dan kredit mikro sebesar 8,20%.  \

Pada periode yang sama, pertumbuhan kredit BPR (konvensional dan syariah) tercatat 11,34% yoy menjadi Rp7,16 triliun.

"Share sektor ekonomi perdagangan besar dan eceran mendominasi kredit BPR mencapai 30,80%, diikuti sektor bukan lapangan usaha lainnya sebesar 27,02% dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan sebesar 12,50%," papar Eko Yunianto.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank umum (konvensional dan syariah) di Soloraya hingga semester I 2021 tumbuh sebesar 5,58% yoy menjadi Rp79,48 triliun. Dari total DPK, didominasi produk tabungan mencapai 56,86%, deposito 29,04%, dan giro 14,10%.

Pada periode yang sama, DPK BPR (konvensional dan syariah) tercatat sebesar Rp7,12 triliun atau tumbuh 14,14% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK perbankan secara nasional. Komposisi DPK BPR didominasi produk deposito mencapai 58,38% dan tabungan 41,62%. (rum)

(and_)