JAKARTA, solotrust.com- Dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2021yang jatuh di bulan Agustus ini, Kementerian KesehatanRI meyelenggarakan berbagai rangkaian acara.
Pada acara Pekan Menyusui Sedunia 2021 ini mengusung tema global “Protect Breastfeeding: A Shared Responbility”, sedangkan untuk tema nasional adalah “Perlindungan Menyusui Tanggungjawab Bersama” dengan slogan “Tetap Beri ASI, anak terlindungi, keluarga sejahtera”.
Kemenkes mengajak masyarakat untuk naikkantagar #LindungiibuMenyusui #tetapberiASIsaatpandemi #pekanmenyusuidunia2021 #berisiASIsaatpandemi dan #menyusuitanggungjawabbersama.
Dr.Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC selaku Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) mengatakantema kali ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi untuk berbagi tanggung jawab bersama dalam membesarkan anak.
”Pada Pekan Menyusui 2021 saat ini diambil tema yang sesuai dengan kondisi saat ini, karena pada masa pandemi makin dirasa pentingnya kita bergerak bersama berbagi tanggung jawab. Ilustrasi tangan berwarna merah mencerminkan perlindungan. Tangan biru mencerminkan dukungan dan mengayomi. Lingkaran merah melambangkan kesehatan, kesejahteraan, semangat, dan harapan,” ujarnya.
Selain itu dr. Wiyarni juga menjelaskan bahwa ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19, di dalam ASI-nya mengalir antibodi yang merupakan benteng bayi untuk melawan virus SARS-CoV-2. Hal inilah yang dikenalsebagaiimunisasi pasif alami diberikan ibu penyitas covid kepada bayi yang disusuinya.
“Air susu ibu itu adalah anugrah bagi bayi yang baru lahir, karena ASI sebagai sumber gizi yang utama bagi bayi” ujar PLT Dirjen Kesehatan Masyarakat,drg. Kartini sebagai yang juga menjadi pengisi dalam acara tersebut.
Drg. Kartini juga menjelaskan bahwa manfaat ASI tidak hanya untuk bayi saja, melainkan juga bisa bermanfaat untung orang disekitar bahkan untuk negara.
Manfaat untuk bayi sebagai sumber makanan, meningkatan daya tahan tubuh, meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak. Sedangkan untuk ibu yang menyusui dapat bermanfaat untuk mempercepat proses pemulihanrahim pascamelahirkan dan mengurangi resiko kanker payudara.
Untuk keluarga sendiri dengan proses menyusui membuat sang ibu dan bayi dalam keadaan sehat, meminimalisir kematian ibu dan bayi serta menghemat waktu dan tenaga tanpa harus membeli susu untuk bayi.
Dr. Entos Zainal sebagai ketua Persagi yang menjadi narasumber terakhir menjelaskan mengenai dukungan nutritionist dalam pemberdayan masyarkat atau komunitas untuk keberhasilan menyusui. Ia merasa bersyukur pada saat ini sudah banyak komunitas di Indonesia yang peduli dan mendukung proses menyusui untuk bayi. (rizka)
(zend)