RIYADH, solotrust.com – Arab Saudi secara bertahap akan mulai menerima jemaah umrah dari luar negeri mulai Senin (9/8). Mekkah dan Madinah akan menyambut jemaah luar negeri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), Saudi juga telah meningkatkan kapasitas jemaah dari 60 ribu menjadi dua juta Jemaah per bulannya.
Pejabat Kementerian Haji dan Umrah mengatakan jemaah domestik dan luar negeri harus menyertakan sertifikat vaksinasi Covid-19 resmi saat mengajukan permohonan untuk melakukan umrah.
Jemaah yang diperbolehkan tiba hanya mereka yang berasal dari negara yang masuk daftar hijau atau dinilai aman dari lonjakan kasus Covid-19, menurut kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan Badan Penerbangan Sipil Saudi.
Langkah ini diambil setelah selama satu setengah tahun Saudi tidak menerima kedatangan jemaah asing ke wilayah kerajaan akibat pandemic Covid-19.
Dilansir Reuters, jemaah penerima vaksin dari negara-negara yang masuk ke daftar larangan yang dibuat oleh otoritas Arab Saudi tetap harus dikarantina setibanya di bandara.
Sampai saat ini Indonesia masih menjadi satu dari sembilan negara yang masuk dalam daftar larangan masuk Saudi karena tingkat penularan dan angka kematian Covid-19 yang masih tinggi.
Selain itu, pemerintah Saudi juga mewajibkan jemaah umrah Indonesia untuk melakukan vaksin booster. Sejauh ini Riyadh hanya menerima empat jenis vaksin yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson&Johnson (J&J).
Umrah merupakan ekgiatan ziarah ke dua situs paling suci umat Islam yang dilakukan sepanjang tahun. Arab Saudi telah kembali membuka layanan ibadah umrah pada Oktober 2020 khusus untuk jemaah domestik.
(zend)