BOYOLALI, solotrust.com - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo mengonfirmasi terdapat 3 jemaah haji yang tertunda penerbangannya lantaran terkonfirmasi sakit. Tiga jemaah itu kini sedang menjalani perawatan.
Terbaru jemaah asal Boyolali mengalami gejala sakit saat diterbangkan di pesawat. Koordinator Humas PPIH Embarkasi Solo, Sarip Samsul Samsudin menjelaskan jemaah itu mengalami sesak nafas dada kiri.
Petugas memberi penangganan dengan oksigen dan bantuan pernapasan. Namun, lantaran kondisi tak memungkingkan jemaah itu dilarikan ke RSUD Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut) bersamaan dengan pesawat yang mengisi bahan bakar di Bandara Internasional Kuala Namu, Sumut.
"Jemaah ini sesak nafas di dada kiri saat di pesawat penanggan pertama diberi oksigen dan diberi bantuan pernapasan, dan alhamdulillah ada perbaikan, saat pesawat landing di Kuala Namu untuk pengisian bahan bakar, kondisinya tidak memungkinkan untuk diterbangkan dirujuk di RSUD Deli Serdang di pulau Bakam yang jaraknya 2 km dari Bandara Kuala Namu," ujar Sarip ditemui di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jumat (1/7) siang.
Hingga berita ini diunggah, dari informasi terakhir jemaah itu dinyatakan pulih dan akan diterbangkan bersama kloter 43. Petugas juga akan melakukan pemeriksaan Swab PCR sebelum jemaah diterbangkan.
"Informasi terakhir jemaah dari Boyolali itu sudah sembuh dan dinyatakan layak terbang dan ini kita masih lakukan swab PCR dan mudah-mudahan hasilnya baik besok kita terbangkan malam dinihari, rencanannya kita terbangkan di kloter 43," jelas Sarip lebih lanjut.
Sementara itu, dua jemaah lain yang dikonfirmasi sakit berasal dari kloter 27 Kebumen dan kloter 37 Kabupaten Semarang. Keduanya menjalani perawatan di Solo.
"Dari kloter 27 Kebumen 1 orsng di Poliklinik, kloter 37 Kabupaten Semarang di RS Moewardi," katanya.
Selain itu, Sarip mengonfirmasi kini terdapat 4 jemaah haji asal Embarkasi Solo yang dinyatakan wafat. Terbaru, jemaah asal Jepara wafat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7) waktu setempat.
Jemaah itu akan dimakamkan di Sarae Mekkah. Adapun penyebabnya jemaah tersebut mengidap kardiovaskular alias penempitan pembuluh jantung.
"Untuk jemaah wafat kita bertambah lagi asal dari Jepara kloter 3 wafat 1 Juli jam 06.40 Waktu Arab Saudi, penyebab Kardiovaskular Disease meninggal di KKHI Mekkah," katanya.
"Awal mulanya kayak gejala stroke, terus sama dokter dinyatakan penyempitan pembuluh jantung. Dan dimakamkan di Sarae Mekkah," sambungnya.
Sarip mengonfirmasi total kini ada 4 jemaah asal Embarkasi Solo yang dinyatakan meninggal dunia. 3 jemaah haji lain yang dinyatakan wafat berasal dari kloter 15 Sragen satu orang, 2 Pati satu orang, dan kloter 27 Kebumen satu orang.
"Dari Embarkasi Solo ini yang meninggal total ada 4," tuturnya.
Sementara itu, hingga Jumat (1/7) siang total ada 14.735 jemaah dan petugas yang diterbangkan. Terakhir, 360 dari kloter 41 Solo, Wonogiri, dan Blora diterbangkan Jumat (1/7) pukul 18.55 WIB nanti. (dks)
(zend)