Solotrust.com -Mantan guru Lisa BLACKPINK di Thailand bernama Ratchadapporn Ruengrit menceritakan bagaimana Lisa saat masih anak-anak, dalam sebuah wawancara dengan Vice baru-baru ini.
Ruengrit mengungkapkan bahwa dia pertama kali bertemu Lisa di masa sekolah dasar dan mengenalnya sampai dia berangkat ke Korea Selatan pada tahun 2011.
Seperti banyak anak lainnya, Ruengrit mengatakan Lisa menyenangkan, murah hati, dan ceria. Namun, dia juga terlihat jauh lebih dewasa.
Menurut Ruengrit, Lisa selalu bertekad dan bertanggung jawab, bahkan ketika dia masih kecil. Ruengrit juga mengingat bahwa Lisa senang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Setiap kali ada pertunjukan atau kompetisi, dia akan selalu mengikuti semuanya.
Ruengrit juga mengatakan bahwa Lisa selalu bersikap baik dan suka membantu orang lain seperti gurunya. Ruengrit juga melihat Lisa ditakdirkan untuk menjadi bintang.
"Dia selalu menjadi pemimpin. Dia selalu memiliki kualitas bintang itu," katanya.
Dengan pemikiran itu, tidak mengherankan ketika Lisa meminta nasihat gurunya tentang apakah dia harus pergi ke Korea Selatan untuk menjadi idola, Ruengrit mendorongnya.
Meski sudah menjadi bintang terkenal, Ruengrit yakin bahwa Lisa akan selalu menjaga akarnya di dalam hatinya. "Dia tidak akan melupakan Thailand. Jika ada kesempatan, dia akan selalu terhubung dengan keluarga dan teman masa kecilnya," katanya.
Ruengrit mengatakan bahwa akhir-akhir ini, Lisa adalah inspirasi bagi begitu banyak anak-anak yang lebih muda. "Saya berharap saya dapat mengatakan kepadanya bahwa tekad dan ketekunan yang dia miliki sejak dia masih kecil benar-benar terbayar. Saya berharap dia terus menemukan kesuksesan melakukan apa yang dia sukai," harap sang guru.
Lisa baru saja debut solo dengan single "LALISA". Dia tidak melupakan akarnya yang berasal dari Thailand, dengan menggunakan unsur-unsur kebudayaan Thailand dalam video musiknya.
"Saya ingin 'LALISA' memiliki nuansa Thailand. Set dan pakaiannya juga menangkap vibe Thailand itu dengan baik. Setelah saya mengatakan bahwa saya ingin memasukkan vibe Thailand, Teddy mengaransemen lagu dalam gaya Thailand, dan saya sangat tersentuh. Saya sangat menyukai hasilnya. Saya juga mengenakan pakaian Thailand di MV. Saya pikir hasilnya benar-benar cantik," kata Lisa dalam acara perilisan album singlenya.
Lisa pun baru saja melakukan sesuatu yang bermakna untuk anak-anak di Thailand. Sebagaimana dikabarkan Korean Foundation for International Cultural Exchange atau Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional
pada Yonhap News pada hari Kamis (16/9), Lisa mengungkapkan ketertarikannya pada program sosial yang dipimpin yayasan itu di Provinsi Buriram, tempat kelahirannya. Dia dikatakan membuka akun penggalangan dana online untuk mengumpulkan donasi.
"Saya ingin (anak-anak) dapat bermain dengan bebas di lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mengejar impian mereka tanpa kendala. Saya ingin mendorong dan mendukung impian berharga banyak anak," kata Lisa.
Program yang merupakan kemitraan antara yayasan tersebut dan YG Entertainment itu tahun ini antara lain akan berupaya untuk membangun komplek budaya seluas 160 meter persegi di Sekolah Non Suwan Phitthayakhom di Buriram.
Yayasan tersebut juga berencana untuk menyediakan komputer, proyektor dan peralatan multimedia lainnya ke sekolah dan mendirikan akademi tari K-pop yang dikelola oleh instruktur lokal.
Sekolah tersebut sebelumnya telah menyelenggarakan kelas tari tradisional setelah jam sekolah, namun kesusahan untuk mempertahankannya karena kondisi kelas yang buruk.
Provinsi Buriram tampil dalam MV untuk single solo pertama Lisa "LALISA", yang dirilis minggu lalu, bersama dengan elemen budaya Thailand lainnya. MV tersebut memecahkan rekor penayangan terbanyak untuk artis solo di YouTube dalam 24 jam pertama, yakni 73,6 juta kali. (Lin)
(wd)