SOLO, solotrust.com – Dinas Kebudayaan Kota Solo meluncurkan program digitalisasi bangunan cagar budaya yang ada di kota yang bersemboyan ‘Berseri’ itu, di Loji Gandrung, Kamis (23/9/2021). Program ini diberi nama Strategi Pemanfaatan dan Aksesibilitas Cagar Budaya dengan Digitalisasi di Kota Solo (Teman Akses Gardagita).
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Solo, Agus Santoso mengatakan program ini bertujuan untuk mengenalkan bangunan cagar budaya kepada generasi milenial melalui layanan digital yakni aplikasi Solo Destination.
“Saat ini masih sedikit orang yang tahu mengenai bangunan cagar budaya di Kota Solo. Makanya, dengan program ini, bangunan cagar budaya yang ada di Kota Solo bisa diakses melalui aplikasi Solo Destination,” ungkap Agus.
Jumlah bangunan cagar budaya yang masuk dalam aplikasi Solo Destination saat ini, kata Agus, berjumlah 91 bangunan yang tersebar di dua kecamatan yakni Laweyan dan Pasar Kliwon.
“Saat ini jumlahnya ada 91 bangunan cagar budaya. Memang ini sementara baru kawasan kecamatan Laweyan dan Pasar Kliwon. Tapi ini nanti masih proses terus,” tutur Agus
Beberapa bangunan cagar budaya yang sudah masuk dalam aplikasi Solo Destination antara lain Loji Gandrung, Rumah Lawa, hingga bangunan bekas kodim.
Agus mengatakan, disamping tuntutan zaman untuk terus berkembang, program ini juga bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mencari informasi bangunan cagar budaya. Tak hanya itu, program ini direncanakan dapat memantau informasi terbaru mengenai kondisi bangunan cagar budaya.
“Nantinya kalau ada apa-apa sama kondisi bangunan cagar budaya bisa langsung diarahkan,” pungkasnya.
Selain peluncuran program digitalisasi, acara tersebut juga diisi oleh penyerahan Modul Pemanfaatan Cagar Budaya kepada budayawan Gusti Dipo Kusumo dan Ketua Dewan Kesenian Solo, Blacius Subono. Penyerahan modul dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (gede)
(zend)