Solotrust.com -"Squid Game" terus mendapat perhatian. Melansir dari Yonhap News (28/9), co-CEO Netflix Ted Sarandos mengatakan bahwa serial itu akan menjadi pertunjukan terbesar mereka di dunia.
"'Squid Game' pasti akan menjadi pertunjukan berbahasa non-Inggris terbesar kami di dunia, pasti," katanya dalam Code 2021, konferensi teknologi tahunan yang diselenggarakan di Beverly Hills, California, oleh perusahaan media Amerika Vox Media, pada Senin (waktu AS).
"Ini baru tayang selama sembilan hari, dan ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menjadi pertunjukan terbesar kami. Ini sangat populer," tambahnya.
Dia mencatat bahwa "Squid Game" melampaui semua hit Netflix sebelumnya yang berbahasa non-Inggris, termasuk serial thriller kriminal Spanyol "Money Heist" (La Casa de Papel) dan serial misteri Prancis "Lupin".
Hanya beberapa hari setelah rilis resminya pada 17 September, "Squid Game" masuk 10 besar dalam peringkat acara TV Netflix populer di dunia menurut perusahaan analitik streaming FlixPatrol.
Serial itu tetap berada di peringkat atas selama sekitar 10 hari. Serial itu juga menjadi acara Korea Selatan pertama yang mencapai No. 1 di daftar 10 acara TV teratas Netflix di Amerika Serikat. Pada tanggal 23 dan 24 September lalu, serial itu berhasil memuncaki chart Netflix global.
"Squid Game" adalah serial bertema survival yang idenya mengacu pada permainan anak-anak Korea dimana "pemenang-mengambil-semua", sehingga terkadang agresif. Permainan ini menggunakan bidang dengan bentuk geometris di tanah yang menyerupai cumi-cumi.
Aturan mainnya sangat sederhana. Ada dua tim, menyerang dan bertahan. Satu tim menyerang dan tim lainnya bertahan untuk mencegah lawan mencapai tujuan akhir. Pemain yang menyentuh garis atau menginjak garis terlebih dahulu adalah pemenangnya. Ini juga merupakan game terakhir dalam serial "Squid Game" untuk menentukan siapa penyintas terakhir.
Ide permainan tersebut diaplikasikan pada 456 pemain. Mereka direkrut karena memiliki masalah keuangan yang pelik dan menjadi pecundang dalam kehidupan nyata. Dengan hadiah menggiurkan sebesar 45,6 miliar Won, mereka berjuang dalam menyelesaikan setiap putaran permainan anak-anak yang berbeda, untuk mencapai babak berikutnya, hingga akhirnya menjadi pemenang.
Sebaliknya, mereka yang gagal dalam permainan harus membayar harganya dengan nyawa mereka sendiri. (Lin)
(wd)