Solotrust.com - Thailand berencana mengakhiri persyaratan karantina Covid-19 bagi pengunjung yang sudah divaksinasi penuh dari setidaknya sepuluh negara berisiko rendah mulai 1 November 2021.

PM Prayuth Chan-ocha mengakui keputusan ini diambil dengan beberapa risiko. Kendati demikian, hal ini dipandang sebagai langkah kunci untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat ambruk akibat pandemi.

Melansir BBC, Rabu (13/10/2021), sepuluh negara dianggap berisiko rendah, di antaranya Inggris, Tiongkok, Jerman, dan Amerika Serikat (AS).

Thailand telah mencatat lebih dari 10 ribu infeksi positif setiap hari sejak Juli. Kini Negeri Gajah Putih telah sepenuhnya memvaksinasi sekira 33 persen dari hampir 70 juta warganya, setengah dari populasi tersebut telah menerima satu dosis.

Prayuth Chan-ocha mengatakan, Thailand juga akan mengizinkan tempat hiburan dibuka kembali pada 1 Desember dan mengizinkan penjualan alkohol.

Mengutip pernyataan Prayuth Chan-ocha dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin (11/10/2021), mengacu pada pengunjung dari sepuluh negara berisiko rendah, ketika para pelancong tiba, mereka harus menunjukkan tes Covid-19 (negatif) dan tes sekali lagi pada saat kedatangan. Jika tes kedua juga negatif, setiap pengunjung dari negara-negara itu dapat bepergian dengan bebas seperti warga Thailand.

Namun, pihaknya mengatakan, pemerintah akan betindak tegas jika terjadi lonjakan infeksi atau munculnya varian Covid-19 sangat menular.

Thailand sendiri diperkirakan telah kehilangan sekira $50 miliar pendapatan pariwisata yang menyumbang 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2020.

Menurut Universitas Johns Hopkins Amerika, Thailand telah melaporkan lebih dari 1,7 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi sejak pandemi dimulai, dengan hampir 18 ribu kematian. (hastian)

(and_)