Hard News

Peringati Maulid Nabi di Tengah Pandemi, Masjid Agung Surakarta hanya Gelar Pengajian

Jateng & DIY

19 Oktober 2021 23:03 WIB

Masjid Agung Surakarta (Foto: Dok. solotrust.com/cahyarani)

SOLO, solotrust.com – Masjid Agung Surakarta tidak menggelar serangkaian acara peringatan Maulid Nabi seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari adanya pandemi Covid-19 di mana kesehatan jemaah masih menjadi fokus utama.

Ketua Pelaksana Masjid Agung Surakarta, Muhammad Muhtarom mengatakan keselamatan para jemaah adalah fokus utama. Karenanya, peringatan Maulid Nabi 2021 hanya dilaksanakan sederhana dengan menggelar pengajian, mengingat adanya pandemi Covid-19.



“Kami mengadakan sederhana saja, yaitu pengajian dan harinya tidak ditepatkan pada malam tanggal 12, tapi besok Jumat (22/10/2021) karena kalau sama-sama ditempatkan malam tanggal 12 justru banyak kegiatan lain di luar. Sekarang yang penting itu keselamatan jemaah merupakan fokus utama kita,” ujar Muhammad Muhtarom.

Mengingat Masjid Agung Surakarta tidak merayakan Maulid Nabi seperti biasanya, dengan itu para santri di Pondok Pesantren Tahfidz wa-Ta’limil Quran mengadakan pengajian setiap malam.

“Karena punya pondok pesantren, jadi setiap malam diadakan pengajian. Sejak tanggal 1 Oktober sudah dimulai pengajian di pondok pesantren untuk menyambut Maulid Nabi ini,” papar Muhammad Muhtarom.

Sekretaris Masjid Agung Surakarta, Abdul Basid Rohmad menambahkan, kegiatan pengajian dalam memeringati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diperuntukkan bagi jemaah sekitar dan tidak dibuka untuk umum.

“Pengurus Masjid Agung Surakarta mengganti peringatan Maulid Nabi dengan acara pengajian di Hari Jumat (22/10/2021) besok dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Nggak ada kegiatan yang lain dan jemaahnya cuma intern, nggak kami share (bagikan-red) ke medsos (media sosial) yang lebih luas, paling hanya dibuat jemaah Kampung Kauman dan santri pondok itu antara seratus sampai 200 orang saja,” ungkap Abdul Basid Rohmad.

Pihaknya menjelaskan alasan tidak dibuka untuk umum, selain menjaga agar tidak berkerumun, pengurus juga merasa masih belum siap menerima jemaah dari luar wilayah.

“Kami belum siap untuk bisa mengecek suhu satu per satu jemaah, jadi masih ada keterbatasan,” kata Abdul Basid Rohmad.

Diketahui, peringatan Maulid Nabi di Kota Solo biasanya dimeriahkan dengan gelaran Sekaten. Acara tradisi ini ditutup dengan Grebeg Mulud pada 12 Rabiul Awal atau 12 Mulud.

Pada puncak acara, Keraton Kasunanan Surakarta biasanya menyiapkan dua pasang gunungan yang kemudian dibawa ke halaman Masjid Agung Surakarta. Di area masjid itu pula, masyarakat biasanya memperebutkan gunungan berupa aneka hasil bumi dengan harapan mendapat berkah.

Selain gunungan, Keraton Kasunanan Surakarta biasanya menandai gelaran Sekaten dengan menabuh sepasang gamelan pusaka, Kiai Guntur Madu dan Kiai Guntur Sari. Dua gamelan yang umum disebut Sekati ini dibunyikan secara bergantian dari halaman Masjid Agung Surakarta selepas salat zuhur.  

Akibat pandemi Covid-19, berbagai acara tradisi itu pun harus ditiadakan. (cahyarani)

(and_)

Berita Terkait

Kemenag Hadir Nyata bagi Umat, Wujudkan Indonesia Merdeka

20 Habaib Hadiri Momen Maulid di Rembang, Wabup Minta Masyarakat Tiru Akhlak Nabi Muhammad

Menaker Ida: Perusahaan Pekerjakan Karyawan Selama Libur Cuti Bersama Harus Berikan Upah Lembur

Penerbangan Diprediksi Naik Selama Libur Panjang, Pertamina Jamin Stok Avtur Aman

Cuti Bersama 28 dan 30 Oktober 2020 Tak Kurangi Hak Cuti Tahunan ASN

Libur Panjang, Pemprov Jateng Fokus Pantau Objek Wisata

Mengintip Tradisi Buber di Masjid Agung Surakarta

Sambut Tahun Baru Muharram, Masjid Agung Surakarta Bagikan 1000 Pack Jenang Suran Gratis

Super Blood Moon, DMI Solo Imbau Pengurus Masjid Gelar Salat Gerhana Besok

Ini pesan Kapolresta Surakarta kepada masyarakat dalam Tabligh Akbar kemarin

Begini Cara Kerja Jam Matahari di Masjid Agung

Jam Matahari, Salah Satu Benda Bersejarah Masjid Agung Surakarta

LDII Karanganyar Ajak Generasi Muda Jauhi Narkoba dan Judi Online

705 Calon Jemaah Haji Karanganyar Ikuti Pengajian Akbar

Peduli Dhuafa dan Anak Yatim, Bank Daerah Karanganyar Gelar Pengajian serta Bagikan Sembako

RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Intensifkan Pengajian dan Maksimalkan Peran sebagai Pusat Dakwah

809 Calhaj Karanganyar Ikuti Pengajian Akbar Mangayubagyo Keberangkatan Calon Jemaah Haji

Ramadan, Shofa Marwah Group Santuni 70 Anak Yatim

Super Blood Moon, DMI Solo Imbau Pengurus Masjid Gelar Salat Gerhana Besok

Salat Idulfitri Masjid Agung Dipercepat, Jemaah Bawa Sajadah Sendiri

Pasar Malam Sekaten Solo, Perpaduan antara Tradisi dan Hiburan

RebellionRose Tarik Antusiasme Penonton Konser Musik Sekaten

Jenang Sekaten, Tradisi yang Bertahan di Tengah Gempuran Zaman

Animo Warga Nonton Farel di Sekaten: Ngintip dari Lubang Papan, Tiket Dangdutan Kemahalan

Pengamen di Sekaten Dikeluhkan Pengunjung, Pihak Keraton Solo Tegaskan Lakukan Penertiban

Dapat Banyak Keluhan, Event Organizer Sekaten Angkat Bicara Soal Parkir hingga Pengamen

Ribuan Warga Banyudono Boyolali Berebut Gunungan Hasil Bumi di Pasar Pengging Baru

Perayaan Iduladha Keraton Solo, Masyarakat Berebut Gunungan di Grebeg Besar

Dugderan 2024 Makin Meriah, Banyak Beduk Raksasa dan Gunungan Ganjel

Tradisi Sebaran Apem Keong Emas di Banyudono Boyolali, 30 Ribu Kue Apem jadi Rebutan

Label Halal Indonesia Disebut Jawa Sentris, Ini Penjelasan Kemenag

Saling Dorong Warnai Rebutan Gunungan Buah dan Sayuran

Kirab Agung Meriahkan Peringatan Jumenengan PB XIII, Ribuan Warga Berebut Udhik-udhik

Mengembalikan Budaya Asli Keraton, Alun-alun Surakarta Direvitalisasi

Hajad Dalem Gerebeg Maulud Keraton Kasunanan Surakarta

Sambut Tahun Baru Muharram, Masjid Agung Surakarta Bagikan 1000 Pack Jenang Suran Gratis

Kirab Pusaka Malam 1 Suro di Solo, Tradisi Ratusan Tahun Keraton Kasunanan Surakarta

Revitalisasi Keraton Kasunanan Dimulai September, Tahap I Sasar Alun-alun

Ini yang Dilakukan Satlantas Boyolali terhadap Difabel saat HUT ke-66

Berita Lainnya