Pend & Budaya

Presiden Minta Perguruan Tinggi Fasilitasi Mahasiswa untuk Kembangkan Talenta

Pend & Budaya

15 Oktober 2021 16:44 WIB

Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia, Rabu (13/10) (Foto: Youtube/Sekretariat Presiden)

JAKARTA, solotrust.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memandang bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus menjadi perhatian, terlebih untuk menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat yang ditandai dengan revolusi industri 4.0.

Jokowi mengatakan, dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi harus bisa memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talenta yang dimilikinya.



“Namanya SDM betul-betul harus menjadi concern kita. Pendidikan tinggi kita harus memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh program-program studi fakultas yang justru membelenggu,” ujarnya saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10).

Menurutnya, mahasiswa harus bisa memahami berbagai perkembangan ilmu yang terus berkembang, karena nantinya akan banyak pekerjaan yang hilang dan muncul jenis pekerjaan baru.

“Perkembangan-perkembangan seperti ini kalau enggak kita segera antisipasi bisa ketinggal kita. Jadi mungkin di fakultas kedokteran harus secepatnya mulai ada mata kuliah tentang robotik. Tinggal skill baru harus selalu diupdate teknologinya karena apa yang diajarkan oleh guru semester ini, nanti semester depan diajarkan lagi sudah usang,” ucap Presiden.

Kepala Negara mengingatkan kepada universitas maupun perguruan tinggi untuk mendorong mahasiswanya dapat belajar di mana saja, dengan siapa saja, berani mencoba hal baru dan tidak terjebak dengan rutinitas yang ada.

Selain itu, perguruan tinggi juga harus mampu melahirkan mahasiswa-mahasiswa unggul yang sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti baik serta memiliki rasa nasionalisme yang baik.

Presiden meminta perguruan tinggi tidak hanya mendidik mahasiswanya di dalam kampus, namun juga di luar kampus.

“Jangan sampai nanti di dalam kampus dididik mengenai kebangsaan, mengenai Pancasila, tetapi nanti di luar kampus ada yang mendidik lagi menjadi ekstremis garis keras atau radikal garis keras,” pungkasnya. (paramitha)

(zend)