Pend & Budaya

PTM di Boyolali Diperluas SMP sampai TK

Pend & Budaya

21 Oktober 2021 22:03 WIB

Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Boyolali mulai diujicobakan di TK Pembina Boyolali di Singkil

BOYOLALI, solotrust.com – Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di berbagai jenjang telah diperluas. Jenjang SMP telah melakukan uji coba PTM di 48 SMP Negeri se-Kabupaten Boyolali. Masih ada empat SMP Negeri belum melakukan uji coba lantaran di beberapa kecamatan terdapat lebih dari dua SMP Negeri.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto, saat di TK Pembina Boyolali, Kamis (21/10/2021).



Ditambahkan, khusus untuk jenjang SD, setelah melakukan evaluasi kegiatan PTM di 56 SD inti, seluruhnya berjalan dengan baik. Tidak ada hal negatif serta tak ada komplain dari masyarakat.

“Praktis ada empat SMP Negeri yang belum uji coba. Sudah kami beri kesempatan masing masing kecamatan satu SMP, kemudian kami perluas, jadi tambah satu SMP lagi,” sebutnya.

Dengan begitu, kata Darmanto, untuk jenjang SD atas izin dari bupati Boyoali, diperluas menjadi setiap desa satu SD melaksanakan PTM. Sehingga total ada 267 SD di desa/kelurahan ditambah dengan 56 SD inti.

“Kami sudah laporkan ke bupati. Bupati mengizinkan untuk tambah masing masing desa atau kelurahan satu,” jelasnya.

Selain itu, Darmanto menyebut, kegiatan PTM untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Boyolali mulai diujicobakan di TK Pembina Boyolali di Singkil. Sekolah ini menjadi percontohan bagi 700 lembaga PAUD-TK lainnya.

“Setelah uji coba SMP dan SD, hari ini kita coba praktik di TK Pembina untuk nantinya kita sebarluaskan TK-TK di seluruh kabupaten secara bertahap,” terangnya.

Sementara itu, Kepala TK Pembina Boyolali, Sri Widayati, mengaku senang sekolah yang dia kelola menjadi tempat uji coba PTM jenjang TK. Dengan siswa sebanyak 112 anak, PTM dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama pada pukul 07.30-08.30 WIB dan sesi kedua 09.30-10.30 WIB. Masing masing sesi hanya diikuti lima anak.

“Teknis masuk, jadi anak anak itu yang kelompok A melalui pintu gerbang Selatan dan kelompok B melalui pintu gerbang Utara. Setiap harinya hanya lima anak yang datang pada sesi pertama, sesi kedua juga demikian,” bebernya. (jaka)

(and_)