Pend & Budaya

Warga Lereng Merapi Arak Ratusan Sapi Keliling Desa, Dikalungi Ketupat dan Diberi Parfum

Pend & Budaya

17 April 2024 14:21 WIB

Warga lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi mengarak sapi keliling kampung, Rabu (17/04/2024) pagi

BOYOLALI, solotrust.com - Warga lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi mengarak sapi keliling kampung, Rabu (17/04/2024) pagi.

Tradisi biasa disebut badan sapi dilakukan setiap hari ke delapan pada Bulan Syawal, bertepatan dengan lebaran ketupat berlangsung meriah.



Arak-arakan sapi diawali dengan gunungan hasil bumi dan beberapa kesenian. Ratusan sapi setelah diarak diberi makan ketupat.

Acara digelar di sepanjang jalan desa, diikuti seluruh warga Desa Sruni yang 98 persen berprofesi sebagai peternak sapi perah.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sruni, Jaman, menjelaskan tradisi bakdan sapi sudah berlangsung secara turun-temurun. Acara ini melibatkan sekira 300 ekor sapi.

“Tujuannya adalah untuk mempererat persatuan dan kesatuan karena kami sebagai petani mayoritas atau 98 persen penduduk sini adalah petani dan peternak sapi, terutama sapi perah,” katanya.

Kegiatan ini diawali dengan tradisi kupatan oleh warga desa. Para peternak kemudian mengeluarkan sapinya untuk dimandikan dan diberi wewangian serta dikalungi ketupat, selanjutnya diarak keliling kampung.

“Paginya warga melakukan tradisi kenduri. Setelah itu warga mengeluarkan sapi ke jalan tengah kampung. Sebelumnya sapi dimandikan, diberi wewangian, setelah itu dikalungi ketupat, dilanjutkan diarak keliling kampung,” beber Jaman.

Tradisi arak-arakan ini sebagai ajang silaturahmi antarwarga, sekaligus memeriahkan lebaran sapi.

“Tradisi ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa telah memberikan rezeki,” kata Jaman.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Darmanto menyatakan, arak arakan ini merupakan tradisi turun menurun.

“Ini adalah tradisi turun temurun. Kami sebagai anak muda hanya meneruskan saja,” ucapnya.(jaka)

(and_)

Berita Terkait

Hari Pengayoman ke-80, Kanwil Kemenkum Jateng Gaungkan Kebersamaan Melalui Lomba Tradisional

Semarakkan HUT ke-80 RI, Pemkab Demak Gelar Berbagai Lomba Tradisional

Pameran Pusaka di Boyolali, Disdikbud Tampilkan Koleksi Keris dan Senjata Tradisional

Perkumpulan Pedagang Pasar Rakyat Kacangan Boyolali Minta Bupati Tinjau Retribusi Pasar Tradisional

Pasar Klewer, Spot Wisata Belanja Batik hingga Kuliner Tradisional Khas Solo

500 Kuliner Tradisional-Kekinian Ramaikan Solo Indonesia Culinary Festival 2025

HUT RI: Warga Lereng Merapi Boyolali Arak Bendera Merah Putih Sepanjang 150 Meter

Boyolali bakal Miliki Rumah Aspirasi Tunanetra, Dibangun di Musuk

Masjid Shiratalmustaqim Boyolali, Sediakan 100 Porsi Takjil Setiap Hari dan Santuni Warga

TNI AD Betonisasi Jalan Desa Sepanjang 1083 Meter di Musuk Boyolali

Meriahkan Hari Kemerdekaan, Warga Kaki Gunung Merapi Gelar Karnaval

HMI Boyolali Gelar Aksi Damai di Depan DPRD, Berakhir Tabur Bunga

Curi Motor Pedagang Sayur di Boyolali, Residivis Dicokok Polisi

Avicena Shalahudin Hava dan Alleta Sekar Wangi Terpilih Jadi Duta Genre Boyolali 2025

Mantan Kades Wonoharjo Boyolali Jadi Tersangka Kasus PTSL

Disdikbud Boyolali Gelar Seminar Cagar Budaya, Perluas Wawasan Sejarah

Pemkab Boyolali Gandeng OJK Kampanyekan Antiinvestasi Bodong, Judi Online, dan Pinjaman Online Ilegal

Ratusan Calon Warga Baru PSHT Cabang Boyolali Pusat Madiun Ikuti Pendadaran dan Penanaman Pohon

Nataya Spa Hadirkan Pengalaman Spa Berkualitas dan Eksklusif

Adhiwangsa Hotel & Convention Solo Hadirkan Layanan Spa Tradisional Modern

Tari Jangkrik Ngenthir asal Selo Boyolali bakal Diusulkan jadi Warisan Budaya Tak Benda

Meriah, Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Dikemas Jalan Sehat Hardiknas

Adhiwangsa Hotel & Convention Solo Gelar KPop Mini Fest

Tradisi Syawalan, Warga Lereng Merapi di Musuk Boyolali Arak Sapi Keliling Kampung

Uji Coba Kereta Uap Jaman Belanda Sempat Mengalami Kendala

Festival Kota Lama Semarang Tampilkan Motor dan Mobil Antik Jaman Belanda

Pemkab Batang Akan Kembangkan Wisata Sejarah

Ini Dia Cara Mendidik Kids Zaman Now Ala Kak Seto

Berita Lainnya