KLATEN, solotrust.com - Penyemprotan massal di 26 kecamatan dengan eco enzyme di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (07/01/2022) pagi tercacat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak terbanyak tingkat kabupaten menggunakan 50 ribu sprayer.
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, penyemprotan dilakukan di berbagai lokasi, seperti alun-alun, rumah sakit, Puskesmas, sekolah, Polsek, Koramil serta wilayah pedesaan di Klaten.
“Penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak di seluruh wilayah Klaten di 26 kecamatan. Kegiatan ini dilakukan di alun-alun, sekolah, pedesaan, Koramil serta Polsek,” katanya kepada wartawan, Jumat (07/01/2022) di alun-alun Klaten.
Sri Mulyani mengatakan, kegiatan ini sebagai momentum tepat di mana pandemi Covid-19 belum selesai dan seluruh pihak didorong, termasuk masyarakat Klaten agar tidak kalah dengan Covid-19.
“Ini sebagai mementum di saat pandemi. Ini tentunya dapat mendorong masyarakat Klaten agar tidak kalah dengan Covid-19,” ujar dia.
Sri Mulyani memastikan secara klinis eco enzyme aman dan tidak berbahaya bagi siapa saja yang menghirupnya lantaran dibuat menggunakan bahan organik.
“Eco enzyme ini tidak berbahaya untuk dihirup dan ini tidak berbahaya karena dibuat dari bahan organik,” jelas Sri Mulyani.
Sementara, perwakilan MURI, Sri Widayati mengatakan, sebelumnya rekor MURI eco enzyme terbanyak ada 10 ribu botol, diproduksi para siswa dan guru di Bandung Jawa Barat pada Desember 2020 lalu.
“Sebelum di Klaten eco enzyme ini sudah diproduksi oleh para siswa dan guru di Bandung,” kata dia.
Ditambahkan, penyemprotan eco enzyme ke udara secara serentak terbanyak tingkat kabupaten itu menjadi rekor ke-10.194 tercatat di MURI sejak lembaga ini berdiri pada 1990. (jaka)
(and_)