Hard News

4 Provinsi Berlakukan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Hard News

21 Februari 2018 21:11 WIB

Pemadaman titik api (bnpb.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meningkat seiring keringnya cuaca di beberapa daerah langganan kebakaran hutan dan lahan. Oleh sebab itu, mengantisipasi meluasnya karhutla, 4 provinsi sudah menetapkan status siaga darurat, yakni Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

Dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bnpb.go.id, Rabu (21/02/2018), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengemukakan gubernur menetapkan status siaga darurat karhutla berdasarkan pertimbangan telah ditetapkannya beberapa kabupaten/kota di wilayahnya yang menetapkan siaga darurat karhutla. Selain itu juga adanya peningkatan jumlah titik panas (hotspot), masukan dari BPBD dan pengalaman pengananan karhutla sebelumnya.



“Dengan pemberlakuan siaga darurat, ada kemudahan akses dalam penanganan karhutla, baik pengerahan personil, komando, logistik, anggaran dan dukungan dari pemerintah pusat. Jalur komando penanganan lebih mudah koordinasinya,” ujarnya.

Jumlah titik panas (hotspot) sejaun ini terus meningkat. Dalam sepekan terakhir hotspot di Kalimantan Barat banyak ditemukan. Bahkan Kota Pontianak terselimuti asap karhutla. Pantauan  hotspot 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN pada 21/2/2018  pukul 07:23 WIB dengan kategori sedang (30-79%) dan tinggi (>=80%) terdapat 90 hotspot di Indonesia.

Sutopo Purwo Nugroho merinci, kategori sedang ada 78 hotspot, yakni Papua Barat 2, Kalimantan Barat 23, Kep. Riau 4, Kalimantan Tengah 12, Jawa Barat 14, Jawa Timur 2, Jawa Tengah 3, Papua 4, Maluku 2, Kep. Bangka Belitung 1, Riau 9, Maluku Utara 1 dan Sumatera Selatan 1. Sedangkan kategori tinggi, yakni benar-benar sedang terbakar ada 12 hotspot yang tersebar di Kalimantan Barat 5, Kep.Riau 2, Kalimantan Tengah 3, Kep. Bangka, Belitung 1 dan Riau 1.

“Adapun guna mengatasi karhutla dilakukan operasi darat, operasi udara, operasi penegakan hukum, operasi patroli dan sosialisasi, operasi pelayanan kesehatan dan berbagai upaya lain. Personil gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, Satpol PP, masyarakat peduli api, dunia usaha dan relawan dikerahkan untuk mengatasi karhutla,” terang dia.

BNPB masih menyiapkan dukungan pesawat untuk hujan buatan dan helikopter water bombing.  Bantuan logistik dan peralatan yang sebelumnya telah didistribusikan ke berbagai BPBD saat ini digunakan untuk pemadaman.  

(and)

Berita Terkait

Berita Lainnya