Hard News

Kawanan Teroris Bersenjata Laras Panjang, Sandera Pejabat Pemkab Boyolali dan Minta Tebusan

TNI / Polri

2 November 2021 13:57 WIB

rangkaian simulasi terjadinya serangan kawanan teroris yang berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Raider Yonif 411. (Foto: Dok. Solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah kawanan teroris masuk ke dalam kantor Dinas Bupati Boyolali dan melakukan penyanderaan terhadap para pejabat pemkab setempat yang sedang melakukan rapat pada Selasa (2/11) pagi.

Dengan mengendarai sepeda motor serta membawa senjata laras panjang, kawanan teroris tersebut langsung mengacungan senjata dan melakukan penembakan serta penyanderaan.



Penyanderaan tersebut berlangsung sekitar 20 menit dan meminta tebusan uang ratusan juta terhadap bupati. Namun, penyanderaan tersebut dapat digagalkan pasukan Raider Yonif 411 Pandawa Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).

Kejadian tersebut merupakan rangkaian simulasi terjadinya serangan kawanan teroris.

Setelah para teroris tersebut berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Raider Yonif 411, para sandera kemudian diberikan pengamanan.   

Dalam hal ini, Panglima Divisi Infantri 2/Kostrad Mayor Jenderal (Mayjen) TNI AD Andi Muhammad mengatakan,bahwa latihan ini dititik beratkan dalam mengaplikasikan operasi khusus pembebasan tawanan atau sandera. Latihan ini dilakukan melihat perkembangan  situasi atau kondisi tingkat regional maupun nasional.

“Ada latihan pengamanan di udara maupun penghancuran wilayah darat. Jadi latihan ini dalam bentuk semua medan melihat perkembangan jaman maupun situasi,”katanya di Boyolali.

Dikatakanya, latihan pembebasan sandera di kantor bupati tersebut mulai dari penyanderaan bupati serta para pejabat sampai pengamanannya.

“Jadi ini seolah olah bupati disandera, kemudian diamankan oleh tim Raider,” ujar Andi.

Menurutnya, dalam latihan ini berhasil mencapai target dan mampu menguasai teori serta materi latihan. Lanjut dia, latihan tersebut bertujuan untuk melatih prajurit guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.  

“Mereka mahir karena mampu menguasai materi dalam latihan, jadi ini yang kami harapkan. Dan ini puncak dari latihan 9 bataliyon,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, latihan ini sebagai persiapan pengamanan segala bentuk ancaman di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun di luar apabila memang dibutuhkan.

“Latihan ini berjalan satu minggu dan hari ini puncaknya. Kami melihat langsung latihan ini berhasil. Ini sebagai persiapan pengamanan ancaman di NKRI,” katanya.

Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi pasukan TNI AD yang melakukan latihan di Boyolali. Menurutnya, latihan tersebut merupakan bentuk antisipasi berbagai gangguan yang kemungkinan terjadi.

“Ini merupakan antisipasi gangguan keamanan di Boyolali serta di negara ini. Dan ini bentuk gotong royong antara TNI, pemerintah dan masyarakat untuk keamanan,” pungkasnya.(jaka)

(zend)