SOLO, solotrust.com – Musisi keroncong asal Solo, Endah Laras, akan menggelar konser tunggal untuk merayakan 25 tahun berkarya pada 5 November 2021 di Pendhapa Loji Gandrung Rumah Dinas Walikota Solo.

Uniknya, konser tunggal ini tidak hanya berfokus pada penampilan Endah Laras saja namun sekaligus sebagai persembahan kepada maestro musik keroncong Waldjinah dengan tajuk "Endahing Waldjinah, Larasing Keroncong".

Endah Laras menjelaskan pemilihan tajuk konser sengaja diniatkan sebagai persembahan khusus kepada Waldjinah yang menjadi guru dan panutan seni keroncongnya.

"Saya ingin mengulang kembali masa pertemuan pertama kali dengan ibu (Waldjinah) tahun 1997. Setelah bertemu memang luar biasa. Dan ada satu momen yang membuat saya terkenang dalam hati ketika Ibu Waldjinah memberikan apresiasi," papar Endah saat konfrensi pers, Rabu (3/11).

Sengaja Endah Laras menulis lagu persembahan untuk Waldjinah sejak 2016 ketika ia diperkenankan menengok sang guru. Kata Endah, Waldjinah saat itu terbaring sakit di ruang ICU namun raut wajahnya tampak semangat ingin kembali bernyanyi.

Dari situlah Endah Laras terbayang melodi sebuah melodi lagu yang khusus sebagai penghormatan atas konsistensi Waldjinah dalam menjaga kelestarian musik keroncong, genre musik yang sangat mempengaruhi jalan hidup berkesenian Endah Laras.

Konser tunggal Endah Laras ini dikemas dengan mengkolaborasikan tradisi dan orkestra ini dengan aransemen khusus oleh Tommy Widodo dari Yogyakarta, arranger yang telah banyak melahirkan karya musik bersama bintang-bintang musik ternama Indonesia.

Sayangnya, dalam suasana pandemi Covid-19 ini konser tunggal tersebut digelar untuk undangan terbatas dengan protokol kesehatan ketat. Meski begitu, masyarakat tetap dapat menikmati melalui kanal YouTube Endah Laras Channel dan direlay oleh kanal GibranTV dan Sanggar Cemara Channel.

Endah Laras adalah seniman yang lahir di Surakarta, 3 Agustus 1976 dengan prestasi dan pengalaman berkesenian yang luar biasa hingga sering terlibat dalam berbagai proyek hingga level internasional.

Tidak hanya di dunia seni suara, Endah Laras juga terlibat dalam dunia seni peran. Seringkali muncul di televisi, main film, hingga tampil di gedung-gedung pertunjukan di Indonesia, negara-negara Asia, Eropa hingga Amerika.

Tak perlu dipertanyakan lagi pengalaman kolaborasi Endah Laras dengan berbagai seniman nasional dari berbagai latar belakang. Mulai dari Waldjinah, Andjar Any, Slamet Gundono, Djaduk Ferianto, Rahayu Supanggah, Dedek Wahyudi, Sardono W Kusumo, Garin Nugroho, dan lainnya.

Bahkan Endah Laras pernah tampil khusus di World Economic Forum 2016 di Davos, Swiss. Juga terlibat dalam Opera Jawa karya Garin Nugroho di Perancis dan Amsterdam Belanda.

Deretan film yang Endah Laras terlibat di dalamnya antara lain Soegija, Finding Srimulat, Miracle Jatuh dari Surga, dan Guru Ngaji dan Badut Maksimal.

Maskot Solo International Performing Arts (SIPA) 2021 tersebut juga berpartisipasi sebagai musisi dan pesinden dalam Wayang Superstar ki Enthus Susmono yang ditampilkan di Belanda, Perancis, Belgia dan Korea.

Endah Laras pernah terlibat dalam 50th AAC (Asia Art Culture) bersama Quartet Music String dan Music Director, Yasuhiro Morinaga dari Jepang. Serta berkolaborasi dengan koreografer tari dari Jepang, Akiko Kitamura dalam "To Belong" yang ditampilkan di Jepang, Singapore, Hongkong dan Indonesia.

Ia juga rutin memberikan Workshop di Chinese University of Hongkong dan di Sekolah UWCSEA Singapore. Beliau juga mewakili Indonesia sebagai Guest of Honor pada opening Frankfurt Book Fair 2015.

Endah Laras juga berkolaborasi dalam "Servant of the World" bersama Elizabeth Inandiak, Jennifer Lindsay, Tina Schoot dan Landung Simatupang untuk dipentaskan di Berlin, Jerman, dan Singapore. 

Selain menciptakan puluhan karya baik tradisi, modern, kontemporer dan keroncong, Endah Laras juga aktif menjadi guru vokal, juri, dan sebagai narasumber workshop kegiatan seni. (rum)

(zend)