Hard News

Begini Upaya Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun

Nasional

13 November 2021 18:35 WIB

Ilustrasi (Foto: Pixabay/eliza28diamonds)

SOLO, solotrust.com - Mencegah munculnya gelombang ketiga Covid-19 akibat libur akhir tahun, pemerintah melakukan upaya berlapis dalam penguatan protokol kesehatan (Prokes). Strategi dilakukan, di antaranya penguatan posko desa dan kelurahan, mendorong kepatuhan institusi, serta di level keluarga sebagai garda terdepan pelaksanaan prokes.

Terkait antisipasi lonjakan kasus di akhir tahun, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana, Nelwan Harahap menyampaikan pemerintah telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.



Pemerintah memangkas cuti bersama untuk mengurangi pergerakan masyarakat yang ingin memanfaatkan libur akhir tahun. Selain itu juga membuat kebijakan larangan cuti di momen akhir tahun untuk menunda niat masyarakat bepergian.

“Hal yang menjadi kata kunci adalah konsisten dengan prokes, peningkatan cakupan vaksinasi untuk semua kelompok umur guna menekan laju perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia,” ujar Nelwan Harahap dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Jumat (12/11/2021).

Terkait itu, sosialisasi harus terus digencarkan dengan menjangkau komunitas agar lebih efektif. Sosialisasi untuk mengingatkan dan mendorong masyarakat menjaga kedisiplinan dan kesadaran di tingkat individu dalam menjaga prokes.

“Kita meminta seluruh warga masyarakat menunda sedikit kesenangan untuk kemaslahatan yang lebih panjang. Ini akan jadi semangat kita semua,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, mengatakan jika pengendalian wabah dilakukan sesuai standar operasional prosedur tepat, pengendalian akan berlangsung sistematis dan panjang.

"Saat ini untuk pencegahan dan pengendalian wabah jenis apa pun kita mengikuti petunjuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan diimplementasikan di Indonesia. Kita masih ada beberapa kekurangan. Vaksin lengkap masih 39 persen, masih jauh dari target 70 persen yang harus dicapai di akhir tahun ini. Kita harus kerja keras untuk itu. Aplikasi PeduliLindungi harus didorong untuk lebih banyak digunakan," paparnya.

Soal potensi gelombang ketiga, Masdalina Pane menyampaikan, saat ini belum terlihat ada indikasi ke arah itu, kecuali kalau pintu masuk dibuka bebas karena subvarian Delta ini sudah dekat dengan Indonesia.

"Seandainya ada kenaikan kasus, namun tahun ini berbeda dengan situasi tahun lalu. Tahun lalu belum ada vaksin, tahun ini sudah ada. Hal yang penting, sinyal-sinyal terus dipantau agar Indonesia stabil terhadap standar pengendalian yang benar,” katanya.

Terkait antisipasi pemerintah mencegah potensi gelombang ketiga Covid-19, Masdalina Pane mengapresiasi pemerintah dalam mengambil keputusan untuk meniadakan cuti maupun libur akhir tahun.

“Kita sementara waktu ini harus berhati-hati. Jangan dulu berlibur dalam satu waktu, jangan menumpuk di Nataru (Natal dan Tahun Baru). Bagi institusi untuk sementara sebaiknya tidak memberikan libur/cuti bagi karyawannya. Insyaa Allah hal ini akan membantu mengurangi kerumunan warga saat liburan,”  tandasnya. (rum)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya