Hard News

Polisi Tegur Lima Bengkel Penyedia Knalpot Bising di Jakbar

Hukum dan Kriminal

17 November 2021 16:59 WIB

Penjual knalpot dan aksesori modifikasi sepeda motor melayani calon pembeli di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (19/3). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

JAKARTA, solotrust.com - Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) telah menegur sedikitnya lima bengkel penyedia dan jasa pemasangan knalpot bising di daerah setempat selama Operasi Zebra Jaya berlangsung.

"Bengkel yang sudah dikunjungi dalam Operasi Zebra, lima bengkel knalpot dan satu bengkel pembuat pelat nomor polisi," kata Kepala Bagian Operasi Satuan Lalulintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudharmo, Rabu (17/11)



Teguran dilakukan agar bengkel tersebut tidak lagi menyediakan jasa penggantian knalpot bising.

Sudharmo juga mengatakan, pihaknya berkeliling setiap hari guna mencari bengkel-bengkel tersebut untuk diberikan teguran.

Jika telah diberikan teguran tetap menyediakan jasa yang sama, polisi tidak akan memberikan sanksi.

"Kita imbau lagi. Kita tidak bosan-bosan tetap menghimbau karena tidak ada tindakan represif," ucap Sudharmo seperti dilansir Antaranews.

Melalui upaya tersebut, dia berharap jumlah kendaraan berknalpot bising berkurang karena hal itu sangat mengganggu kenyamanan pengguna lalu lintas lainnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menilai Operasi Zebra Jaya 2021 sejalan dengan program uji emisi karena antara lain bertujuan untuk mengurangi polusi udara.

"Sebenarnya sejalan. Hanya saja, polisi tidak memakai parameter uji emisi. Poin mereka bukan uji emisi melainkan hanya kebisingan," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Slamet Riyadi, Selasa (16/11).

Menurutnya, knalpot bising berpotensi mengeluarkan polusi berlebih dibandingkan kendaraan yang menggunakan knalpot orisinal.

Oleh karena itu, Slamet mengimbau kepada seluruh pengendara roda dua dan empat untuk tidak mengganti mesin orisinal kendaraan mereka, agar pembakaran bahan bakar bekerja sesuai standar sehingga polusi yang dikeluarkan kendaraan pun tidak terlalu besar.

"Iya, untuk membantu program uji emisi. Alangkah baiknya pakai knalpot standar pabrikan," kata Slamet. (ari)

(zend)