SOLO, solotrust.com - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibyo meresmikan Kota Solo sebagai the city of Java wellness pada, Jumat (19/11), di Loji Gandrun-ndalem Doyoatmajan.
Wisata kebugaran (wellness tourism) menjadi salah satu trend pariwisata yang menjanjikan di masa pandemi maupun pasca pandemi dikarenakan masyarakat semakin peduli pada kesehatan, mulai dari kesehatan fisik, mental, emosional, spiritual dan bahkan sosial.
Dilihat dari angka secara global di tahun 2017 wisata kebugaran tercatat meraih 639 miliar USD dan diperkirakan akan meningkat menjadi 919 miliar USD pada tahun 2022 dan akan menembus di atas 1672 miliar USD pada tahun 2030.
Angela menjelaskan di saat pandemi terdapat peningkatan pencarian pada internet dengan topik "wellness destination".
Selain itu di Indonesia pada tahun 2017 menurut riset dari Wellness Tourism Economy, Indonesia masih menduduki peringkat ke-17 sebagai destinasi wisata kebugaran dengan capaian 6,9 miliar USD dan 1,31 juta lapangan pekerjaan.
"Masih ada peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk potensi wisata kebugaran secara global dan potensi pertumbuhannya di masa mendatang," tambahnya.
Indonesia memiliki kekayaan alam, budaya, sejarah, serta tradisi yang menjadi aset penting dalam pengembangan wisata kebugaran.
Melihat peluang ini Kemenparekraf berkomitmen untuk memaksimalkan potensi wisata kebugaran terutama dari strategi pemulihan pariwisata Indonesia dimulai dari pengembangan dan promosi wisata kebudayaan di tiga daerah yaitu, Solo Jogja dan Bali serta masih beranjak ke daerah-daerah yang lain untuk menggali potensi yang bisa dikembangkan.
Kemenparekraf mendukung penyelenggaraan kegiatan inisiatif pariwisata Indonesia dalam pembentukan Indonesia wellness institut sebagai bentuk kolaborasi penggerak ekosistem Indonesia yang secara konkrit dan aktif meningkatkan jejaring wellness nasional dan internasional serta pembukaan aroma dan wellness festival.
"Semoga pengembangan wisata kebugaran di Indonesia bisa menjadi peluang kebangkitan pariwisata Indonesia yang berkualitas inklusif, merata dan berkualitas," pungkasnya. (anis)
(zend)