SOLO, solotrust.com - General Manager Solo Grand Mall (SGM) Bambang Sunarno berharap kondisi tahun depan lebih baik bagi dunia usaha, terutama sektor ritel setelah terpukul pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 silam.
"Harapan kami, kalau di awal tahun 2022 ini, Januari sampai Februari nanti aman, kemungkinan besar mal akan booming lagi. Saya bersyukur di Solo masih tertib dan taat aturan. Mudah-mudahan di Solo segera turun ke PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1," kata Bambang Sunarno di sela perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 SGM, Jumat (02/12/2021).
Optimisme ini seiring dampak positif dirasakan SGM setelah pemerintah melaksanakan PPKM Level 2 dengan beberapa pelonggaran. Tepatnya sejak September 2021 setelah pada Juli hingga Agustus 2021 mal ditutup karena PPKM Darurat atau PPKM Level 4.
Trafik pengunjung terasa naik setelah ada pelonggaran PPKM, yakni anak-anak, ibu hamil, dan warga lanjut usia (Lansia) sudah diizinkan masuk mal. Kendati demikian, siswa yang masih mengenakan seragam sekolah tidak diizinkan masuk pusat perbelanjaan.
Pihaknya menekankan, mal bukanlah tempat penyebaran virus luar biasa menakutkan. Pasalnya, manajemen mal menerapkan protokol kesehatan ketat sejak masuk pusat perbelanjaan dengan scan barcode aplikasi PeduliLindungi, jaga jarak, cek suhu tubuh, dan pembatasan jumlah pengunjung.
"Mulai Maret 2020 sampai sekarang memang sangat mengkhawatirkan sekali bagi dunia usaha, terutama operasional mal itu terpukul luar biasa karena pandemi ini. Kalau diprediksi nanti ada lonjakan gelombang ketiga di Januari-Februari 2022 nanti, tidak terbayang dampaknya, tapi kita harapkan tidak," ujar Bambang Sunarno.
Pihaknya berharap masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas kumpul-kumpul agar tidak terjadi gelombang ketiga Covid-19 di awal 2022, setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebagaimana prediksi para ahli.
"Dunia usaha, terutama ritel ini terdampak sekali pandemi Covid-19. Mudah-mudahan jangan terjadi lagi di tahun depan. Ini sudah mulai membaik. Kita sudah mulai merangkak," beber Bambang Sunarno.
Selama pandemi Covid-19, diungkapkan Bambang Sunarno, sejumlah tenant di SGM terpaksa tutup lantaran menanggung biaya operasional berat. Tercatat, sebanyak lima hingga tujuh persen dari total tenant di SGM tutup karena tak kuat menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara terkait perayaan HUT ke-17 Solo Grand Mall, pihak manajemen SGM berupaya menaati aturan berlaku dari pemerintah untuk meminimalisasi kegiatan yang mengundang keramaian.
"Terus terang kita prihatin sejak 2020 hingga 2021. Di ulang tahun ke-16 dan 17 ini memang kami agak turunkan karena kami menjaga marwah dari pemerintah kita. Kami mengikuti jangan sampai ada kerumunan," pungkas Bambang Sunarno. (rum)
(and_)