Ekonomi & Bisnis

Kasoem Vision Care dan Hearing Center Siap Bantu Atasi Gangguan Penglihatan dan Pendengaran di Solo

Ekonomi & Bisnis

13 Desember 2021 12:45 WIB

Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center di daerah Kandangsapi, Jebres, Solo, Sabtu (11/12). (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Data Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat, gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan berdampak serius ke penderitanya. Diketahui sekitar 4,6 persen dari total populasi Indonesia memakai kacamata refraksi atau kacamata minus. Saat ini sekitar 10 persen dari 66 juta anak usia sekolah (5 - 19 tahun) mengalami gangguan mata akibat kelainan refraksi.

Pada 2 Maret 2021, WHO memperkirakan, 1 dari 4 orang di dunia bisa mengalami gangguan pendengaran pada tahun 2050 atau sekitar 2,5 miliar orang berpotensi memiliki gangguan pendengaran dengan tingkat tertentu. Sedangkan  700 juta dari jumlah itu akan membutuhkan bantuan alat pendengaran dan layanan rehabilitasi.



Melihat potensi gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran berdasar riset tersebut, Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center hadir sebagai salah satu tempat rujukan bagi dokter mata, dokter THT dan masyarakat Solo sekitarnya untuk membantu mengatasi masalah gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran.

"Ketatnya standar pemeriksaan dan relatif canggihnya peralatan yang dipakai Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center dalam menganalisa gangguan penglihatan dan pendengaran pasiennya merupakan poin utama yang layak dipertimbangkan oleh para tenaga medis," papar Deputy CEO Kasoem Group Trista Mutia Kasoem saat Grand Opening di Solo, Sabtu (11/12).

Trista menjelaskan, Kasoem Vision Care adalah yang pertama di Indonesia dengan pemeriksaan lengkap. Pemeriksaan mata lengkap meliputi pemeriksaan lapang pandang, pemeriksaan kontra sensitivitas, pemeriksaan binokuler, pemeriksaan strabismus, pemeriksaan buta warna dan screening low vision dan pemeriksaan lensa kontak Rigid Gas Permeable (RGP).

Sedangkan Kasoem Hearing Center adalah one stop solution untuk masalah gangguan pendengaran yang dialami oleh anak anak hingga dewasa, termasuk pemberian solusi alat bantu dengar yang tepat hingga rehabilitasi AVT untuk anak-anak.

Trista menjelaskan, hadirnya Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center di Kota Solo karena melihat banyaknya kebutuhan masyarakat Solo akan perawatan mata dan pendengaran. Salah satunya bisa dilihat dari komunitas Deaf Family Solo Raya (DFSR) yaitu kumpulan orangtua yang memiliki anak dengan kasus gangguan pendengaran.

"Ini memang baru pertama kali buka dan merupakan cabang utama di Solo. Tetapi dulu sebelum tahun 80an sudah ada di Solo. Kami merambah keluar dari Solo pada 1980. Lalu balik lagi ke Solo 2021 ini. Jadi ini seperti kembali ke kampung halaman," imbuh Trista.

Saat ini terdapat 30 cabang optik Kasoem dan 23 cabang hearing di seluruh Indonesia.

"Kami berharap ke depan Kasoem Group bisa menjadi partner dalam memberikan solusi terbaik untuk masalah pendengaran dan penglihatan di Solo dan sekitarnya," harap Trista.

Dalam kesempatan itu, hadir Ketua PERHATI Solo Raya dr. Putu Wijaya, Sp.T.H.T K.L,FICS yang mengapresiasi kehadiran Kasoem Vision Care dan Kasoem Hearing Center karena membantu mengatasi permasalahan kesehatan mata dan pendengaran.

"Gangguan pendengaran memiliki dampak serius khususnya kepada anak anak, karena jika terlambat diatasi dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bicara, komunikasi dan pemahaman bahasa. Ini tentu akan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial anak tersebut nantinya," tandas Putu Wijaya.

Pada pembukaan gerai Kasoem tersebut, Kasoem Group juga melaksanakan kegiatan CSR yakni memberikan pemeriksaan dan pemberian kacamata gratis bagi 100 pengemudi ojek online di Soloraya. Serta menyerahkan 10 alat bantu dengar bagi komunitas DFSR. (rum)

()