Hard News

Masih Terdampak Pandemi, UKM Sukoharjo Berharap Subsidi

Jateng & DIY

15 Desember 2021 12:36 WIB

Ilustrasi.

SUKOHARJO, solotrust.com-Sejumlah UKM dan pedagang kuliner di Sukoharjo meminta subsidi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal itu mereka sampaikan karena kondisi ekonomi yang saat ini belum membaik.

"Kalau dari pengunjung dan pemasukan memang mengalami peningkatan, tapi beberapa bulan lalu kami tutup total karena lockdown, di sisi lain operasional listrik berjalan terus," ujar salah satu pengusaha kuliner di Sukoharjo, Yuli (28).



Selama diberlakukan lockdown warung milik Yuli ini nyaris tidak ada pemasukan. Sementara beban usaha mulai dari gaji karyawan hingga beban biaya listrik terus berjalanberjalan.

"Ini kami banyak menggunakan listrik mulai dari freezer, kulkas dan kipas angin, demi kelanjutan usaha kami berharap dapat subsidi keringanan dari pemerintah, karena dampak covid ini sangat luar biasa, " ucapnya.

Harapan senada juga disampaikan Ervina (36) Warga Jetis Sukoharjo. Sudah enam tahun ervina menekuni bisnis laundry di rumahnya. Namun usaha yang ia kelola sempat meredup akibat adanya wabah covid 19. Terlebih saat adanya lockdown, usaha laundry miliknya tutup total alias tidak beroperasi.

"Usaha laundry ini mengandalkan listrik, untuk saat ini memang sudah lebih baik tapi antara pemasukan dan pengeluaran untuk bayar beban listrik juga sangat tinggi, dengan kondisi kayak gini ya sebisa mungkin mendapat keringanan mengingat kebutuhan lainya juga masih tinggi," ujar ervina.

Menanggapi hal tersebut, GM PLN area Lukcy menyampaikan, subsidi keringanan  pajak ini sebenarnya sudah diberikan sejak lama, bahkan jauh sebelum pandemi. Program PLN tidak berhenti di situ. Untuk mendukung UKM bangkit, tahun 2021 ini, PLN juga memberikan harga spesial biaya penyambungan tambah daya kepada konsumen melalui Layanan “Super Hemat UMKM” yang berlaku dari Maret – Oktober 2021.

"Melalui program ini pelanggan hanya perlu membayar sebesar Rp 202.100,- (dua ratus dua ribu seratus rupiah), dari harga normal sampai dengan Rp 4,9 juta untuk tambah daya dari 1.300 VA ke 5.500 VA atau sampai dengan Rp 10 juta untuk tambah daya dari 450 VA ke 11.000 VA,"jelas lucky Hartati

Sementara itu Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan (B1) di wilayah UP3 Sukoharjo mencatat total penerimaan subsidi sebanyak 23.755 pelanggan.

"Jumlah itu dengan rincian sebagai berikut ULP Sukoharjo: 4.668 Plg, ULP Grogol: 2.649 Plg, ULP Wonogiri: 6.433 Plg, ULP Jatisrono: 6.170 Plg dan ULP Karanganyar sebanyak 3.835," Jelas Yohannes.

Sedangkan UMK kategori industri  yang masuk dalam golongan tarif bersubsidi (I1 dan I2) di wilayah UP3 Sukoharjo mencapai total 477 pelanggan.

Ia menyebut, Pelanggan UMK kategori bisnis dapat mendaftar pasang baru listrik golongan tarif B1 (daya 450 – 5.500 VA) dan UMK kategori industri mendaftar pasang baru listrik golongan tarif I1 dan I2 (daya 450 – 197 kVA), dimana harga per kwh tenaga listrik pada kedua segmen golongan tarif ini masih tergolong dalam tarif subsidi dan tidak mengikuti kebijakan adjustment. (nas)

()