Hard News

Pentingnya Pengetahuan Masyarakat Tentang HIV, Pemkab Klaten Gelar Sosialisasi HIV/AIDS

Jateng & DIY

17 Desember 2021 15:43 WIB

Sosialiasi HIV/AIDS digelar secara luring di Pendapa Klaten serta secara daring yang diikuti oleh sejumlah stakeholder dan lapisan masyarakat, Kamis (16/12). (Foto: klatenkab.go.id)

KLATEN, solotrust.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar sosialiasi HIV/AIDS di Pendapa Klaten, Kamis (16/12). Kegiatan bertemakan “Akhiri Aids, Cegah HIV, Akses Untuk Semua” ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Aids Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.

Ketua Peringatan Hari Aids Sedunia Kabupaten Klaten, Muhammad Mujab mengatakan acara ini digelar dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang infeksi HIV/AIDS serta memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa mencegah penyakit HIV/AIDS itu sangatlah penting, sehingga masyarakat bisa turut serta dalam gerakan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS.



“Kami mengambil tema tersebut dengan harapan untuk mengajak kita semua segenap pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat untuk meningkatkan komitmen serta dukungan kita semua bergerak, bekerja sama, dan bersinergi dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Serta untuk mencapai Ending AIDS 2030 atau Indonesia Bebas Aids,” ujarnya.

Sementara itu, PLH Sekda Klaten, Ronny Roekmito mengatakan dari catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, dalam kurun waktu tahun 2007 hingga Oktober 2021 sebanyak 1.147 warga Klaten tertular HIV/AIDS. Oleh karena itu, Ronny mengajak masyarakat untuk turut ambil peran dalam memutus rantai epedemi HIV/AIDS khususnya di Kabupaten Klaten.

“Ini merupakan angka yang cukup besar. Butuh peran serta semua pihak termasuk masyarakat untuk ambil bagian dalam upaya membongkar fenomena gunung penyebaran HIV/AIDS ini,” katanya.

Ia menyebut, penyebaran HIV/AIDS seperti fenomena gunung es lantaran kasus yang tercatat baru permukaan namun akar dari masalah tersebut belum teratasi secara tuntas. Ditambah, orang yang terkena HIV/AIDS (ODHA) dinilai negatif oleh kebanyakan masyarakat.

“Jumlah penemuan kasus HIV/AIDS dari waktu ke waktu terus bertambah, ini menjadi tugas kita bersama untuk membongkar fenomena gunung es yaitu masyarakat yang terindikasi HIV dapat kita temukan dan diobati. Saat ini obat dari virus ini sudah ditemukan namun harus dikonsumsi oleh penderita seumur hidup. Oleh karena itu penderita perlu kita rangkul agar mau diobati,” jelasnya.

Ronny mengimbuhkan, dengan peran aktif masyarakat dalam mengatasi masalah epidemi HIV/AIDS maka Ending AIDS bisa dicapai lebih cepat dari target. (athala)

(zend)