Ekonomi & Bisnis

Tingkatkan Sektor Pariwisata, Citilink Bidik Rute Internasional ke Banyuwangi

Ekonomi & Bisnis

27 Februari 2018 11:23 WIB

(Dok. Instagram @kemenpar)

SOLO, solotrust.com – Pesona Banyuwangi yang begitu kuat rupanya begitu memikat maskapai Citilink Indonesia. Dilansir dari Instagram @kemenpar, kemarin (26/2/2018), anak dari perusahaan Garuda Indonesia tersebut mencoba kemungkinan untuk membuka rute internasional di Banyuwangi. Padahal, rute Jakarta-Banyuwangi belum lama dilayani oleh Citilink.

Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama Citilink mengatakan bahwa pihaknya ingin ikut berkontribusi dalam menggerakkan sektor pariwisata di wilayah paling timur Pulau Jawa tersebut. Pihaknya optimistis bisa ikut membantu Banyuwangi mendatangkan wisata mancanegara serta turut menggerakkan perekonomian daerah tersebut.



Saat ini, rute yang sedang dijajaki Citilink adalah penerbangan langsung dari Malaysia. Menurutnya, kajian rute internasional tersebut seiring sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan status Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional.

“Saya kira prospeknya bagus. Ada banyak objek dan atraksi wisata di Banyuwangi ini. Selain itu, juga dekat dengan Bali yang tentu menguntungkan untuk paket wisata bersama," kata Juliandra.

Juliandra menambahkan bahwa momentum pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober 2018 di Bali merupakan kesempatan untuk menyiapkan keperluan rute internasional Hal ini dikarenakan akan ada ribuan delegasi dari seluruh dunia yang akan hadir. Dalam acara tersebut, Bandara Banyuwangi telah ditetepkan sebagai bandara pendukung. Ini artinya, sebagian delegasi resmi kenegaraan dipastikan akan mendarat di bandara tersebut.

“Sudah banyak yang mendukung Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional. Dukungan itu menunjukkan Banyuwangi punya potensi. Bandaranya juga keren, terminalnya berkonsep hijau dan unik, green terminal pertama di Indonesia," tambah Juliandra.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan banyak pihak untuk kemajuan Banyuwangi, terutama dari sektor pariwistanya.

"Citilink punya segmen sendiri, misalnya kuat di kalangan traveler muda. Ini akan makin menambah banyak kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Dan bisa menjadi pasar terbesar wisatawan setelah Bali," ujar Anas.

Bandara Banyuwangi mulai beroperasi tahun 2010. Sejak tahun 2014, Pemda Banyuwangi mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim. Terminal hijau ini mengadopsi konsep atap rumah Suku Osing yang merupakan masyarakat asli Banyuwangi yang juga menunjukkan ciri bangunan tropis. (Lin)

(way)