Solotrust.com - RM berbagi tentang bagaimana ia ingin disebut dalam buku pelajaran sekolah di masa depan. Belum lama ini Majalah mode Vogue Korea merilis video wawancaranya dengan leader BTS itu di YouTube.
Dalam wawancara itu RM ditanyai bagaimana ia ingin disebut dalam buku teks pelajaran sekolah 50 tahun ke depan. RM menjawab, "Saya ingin disebut sebagai 'bintang K-pop yang seperti ini: seseorang yang menyukai musik, bekerja keras, dan selalu menantang dirinya sendiri'."
Dia melanjutkan, "Saya ingin kalimatnya adalah "seorang yang unik'. Saya ingin menjadi contoh dari bintang K-pop semacam itu."
Meski demikian, RM mengatakan bahwa sekarang pun dia sudah ada di buku teks pelajaran sekolah. BTS tidak hanya terlihat di buku pelajaran musik di Korea, tetapi mereka juga sudah ada di buku pelajaran Ilmu Sosial.
Sebelumnya, para siswa di Korea telah membagikan foto BTS di buku pelajaran mereka secara online, dimana terdapat foto dan deskripsi BTS yang sedang memberikan pidato di Majelis Umum PBB tahun 2018.
Saat itu BTS hadir dalam program "Youth 2030 – The UN Youth Strategy" dari UNICEF (United Nations Children’s Fund).
Program tersebut fokus pada peluncuran "Generation Unlimited", sebuah kerjasama global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesempatan untuk anak-anak dan pemuda yang berusia 10 hingga 24 tahun, misalnya dalam hal pendidikan.
RM memberikan pidato sekitar 6 menit yang ditujukan untuk generasi muda di seluruh dunia. Dalam pidatonya, RM mengajak anak-anak muda di seluruh dunia untuk "Speak Yourself" atau berani menyuarakan siapa diri mereka.
Dalam pidato itu RM memberi contoh yakni dirinya sendiri. Karena kecintaannya pada musik, ia menekuninya sehingga bisa menjadi salah satu anggota BTS seperti sekarang. RM juga membagikan pengalamannya berdamai dengan dirinya sendiri dengan belajar untuk “Love Yourself” atau mencintai diri sendiri.
Pesan yang memberi semangat kepada anak-anak muda tersebut ternyata diaplikasikan dalam pembelajaran di berbagai negara di dunia. Sebagaimana dikabarkan The Korea Herald, pidato tersebut digunakan tidak hanya di kelas-kelas di Korea Selatan, namun juga Singapura dan Vietnam.
Di sebuah SD di Korea Selatan, teks pidato RM dicetak dan digunakan sebagai materi pembelajaran, yakni untuk belajar berpidato. Sang guru memutarkan video RM ketika berpidato di PBB sekaligus membagikan teks pidatonya kepada murid-muridnya.
Di salah satu SMA di Korea Selatan, pidato RM dijadikan soal untuk ujian Bahasa Inggris, yakni untuk memilih urutan paragraf yang tepat dari pidato tersebut. Selain itu, di sekolah lain kepala sekolah menulis petikan pidato RM di papan tulis dan mengatakan bahwa murid wajib membaca pidato RM sebelum tes pada hari berikutnya.
Sedangkan di salah satu SMA dan SMP di Singapura dan Vietnam, pidato RM juga diadopsi untuk tes mereka, yakni untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks pidato RM. (Lin)
(zend)