SOLO, solotrust.com - Kecamatan Jebres melaksanakan acara serah terima jabatan camat lama Sulistiarini kepada camat baru Ari Dwi Daryatmo pada Rabu (12/1) malam. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, DPRD Solo dapil IV Jebres, Lurah se-kecamatan Jebres, tokoh masyarakat dan pejabat penting lain.
Dalam sambutan perpisahannya, mantan Camat Jebres, Sulistiarini turut menyampaikan beberapa program unggulan selama ia menjabat. Seperti di antarannya Posko PPKM di tingkat kecamatan hingga kelurahan, Rumah Isolasi Terpusat, Penuntasan Linmas yang Berusia Lebih dari 60 Tahun, Inovasi Jebres Peduli Sekitar Kita (Jelita), dan Siaga Masyarakat untuk Kesejahteraan Lansia (Simaster Lansia).
Sulistiarini juga menyampaikan laporan pertanggungan jawaban selama 2020-2021. Dalam laporan tersebut, selama 2021 Kecamatan Jebres memiliki prestasi dengan 98, 49 persen serapan anggaran, atau sekitar 12 miliar. Sulistiarini berharap, program dan capain tersebut dapat dilanjutkan untuk camat baru ke depan.
“Saya mohon ini diteruskan, karena tidak mudah. Pak Ari beserta jajaran, monggo bisa dikondisikan bersama tim yang baru,” katanya.
Camat baru Jebres Ari Dwi Daryatmo menyampaikan kesanggupannya untuk melanjutkan program-program unggulan di masa jabatan camat lama, terutama untuk program unggulan Jelita dan Simaster Lansia.
Jelita merupakan program pemberian bantuan paket sembako seratus ribu per-paket kepada masyarakat, di mana dananya diperoleh dari iuran ASN Kecamatan Jebres. Sementara program Simaster Lansia merupakan program penyaluran bantuan kepada para lansia, dengan jejaring dari kecamatan hingga kelurahan.
“Semua yang baik-baik prestasi beliau harus kita lanjutkan, sepanjang itu bermanfaat bagi masyarakat kecamatan Jebres, termasuk tadi ada Jelita, Simaster Lansia, mungkin akan kita lanjutkan. Mungkin nanti ada inovasi-inovasi yang baru bisa kita masukan,” kata Ari.
Sebelum menjabat sebagai Camat Jebres, di periode sebelumnya Ari Dwi Daryatmo merupakan Camat Pasar Kliwon selama 4 tahun. Kendati berpengalaman, Ari mengatakan Kecamatan Jebres memiliki tantangan tersendiri dibandingkan Kecamatan Pasar Kliwon. Menurutnya tantangan-tantangan baru tersebut diperlukan usaha lebih ekstra.
“Jebres dan Pasar Kliwon ini kan karakter masyarakatnya berbeda. Jebres juga sebagai pusat pendidikan, pusat kesehatan, ini kan penting untuk kedepannya kolaborasi. Jebres dari segi penduduk juga banyak, di Pasar Kliwon ada 10 kelurahan, sementara di Jebres 11 kelurahan, artinya harus ada usaha ekstra keras,” tuturnya. (dks)
(zend)