Serba serbi

Transmisi Lokal Omicron, Menkes: Kita Siapkan Jakarta jadi Medan Perang Pertama

Kesehatan

17 Januari 2022 10:54 WIB

Keterangan pers secara virtual Evaluasi Penerapan PPKM, Minggu (16/1). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Negara)

JAKARTA, solotrust.com – DKI Jakarta mendominasi kasus varian Omicron transmisi lokal sejak pertama kali ditemukan pada bulan Desember 2021 lalu.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut lebih dari 90 persen transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta, sehingga memerlukan persiapan khusus dalam hal penanganan.



 “Kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron ini. Kita harus memastikan di kita bisa menanganinya perang menghadapi Omicron di DKI Jakarta ini,” tuturnya dalam keterangan pers Evaluasi PPKM, Minggu (16/1).

Pemerintah akan melakukan pengetatan penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang didukung oleh implementasi PeduliLindungi. Selain itu upaya testing dan tracing juga akan diperkuat dengan dukungan dari TNI/Polri.

“Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan, walaupun kita tidak usah panik tapi harus hati-hati dan waspada. Prokes di Jakarta harus ditingkatkan, penggunaan PeduliLindungi juga harus diperketat. Testing, tracing, dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, serta tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.

“Itu nanti akan mengurangi laju penularan dari Omicron yang akan naik sangat tinggi dan sangat cepat di DKI, Jabodetabek dalam beberapa minggu ke depan ini,” kata Budi.

Pemerintah juga akan mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster.

“Juga dipastikan bahwa semua rakyat Jakarta, Jabodetabek akan dipercepat vaksinasi booster-nya agar mereka siap kalau nanti gelombang Omicron itu naik secara cepat dan tinggi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Budi menyampaikan sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir sudah tersedia di Indonesia, bahkan segera diproduksi di dalam  negeri.

 “Kita sudah dalam proses mendatangkan Paxlovid juga, ini antivirus dari Pfizer, yang mudah-mudahan bisa datang di bulan Februari sehingga pada saat nanti terjadi lonjakan, obat-obatannya pun sudah siap,” ujarnya.

Pemerintah juga mengupayakan agar obat-obatan Covid-19 ini juga dapat tersedia di apotek yang disesuaikan dengan jenis obat tersebut.

“Arahan Bapak Presiden, agar dipastikan obat-obatan ini bukan hanya tersedia di puskesmas atau rumah sakit pemerintah tapi juga tersedia di apotek-apotek. Memang sesuai dengan jenis obatnya, mana yang bisa dibeli umum, obat mana yang harus dibeli mendapatkan resep dokter, mana obat mana yang hanya bisa diberikan melalui perawatan rumah sakit,” pungkasnya.

(zend)