Hard News

Kemenag Tegaskan Tak Ada Pemberhentian Umrah, Tetap Satu Pintu

Nasional

17 Januari 2022 18:31 WIB

Ilustrasi (Pixabay)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia tidak akan dihentikan. Pihaknya juga memastikan proses keberangkatan jemaah umrah akan tetap menerapkan skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP).

“Tidak ada pemberhentian umrah. Saya juga sudah meminta kepada Pak Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah agar keberangkatan jemaah tetap menerapkan one gate policy,” tegas Menag saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan-Jakarta, Senin (17/01/2022), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.



One gate policy tetap diberlakukan. Jangan kemudian di masing-masing daerah bisa terbang sendiri-sendiri,” sambungnya.

Menurut Yaqut Cholil Qoumas, keberangkatan jemaah umrah tetap berjalan. Tidak ada undang-undang melarang warga negara pegi ke luar negeri, termasuk untuk menjalankan ibadah umrah jika sudah mendapatkan visa, kecuali jika pihak bersangkutan terkena masalah hukum.  

“Jadi kalau sudah mendapat visa, dia berhak ke luar negeri, tapi pemerintah berhak melakukan pengaturan,” jelasnya.

“Penerapan one gate policy adalah bagian dari pengaturan yang diberlakukan pemerintah,” sambungnya.

Menag mengaku awalnya ada usulan untuk mencabut pengaturan one gate policy. Namun, setelah proses evaluasi, apalagi ada kasus tim advance Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang terkena Omicron, diputuskan kebijakan satu pintu tetap diberlakukan.

“Kita masih pakai one gate policy aja masih ada yang kena, apalagi kalau dicabut akan sangat riskan,” pesannya.

Jemaah umrah Indonesia diberangkatkan kali pertama pada pada 8 Januari 2022. Adapun hingga 15 Januari 2022, total ada 1.731 jemaah umrah sudah berangkat ke Arab Saudi. Dari jumlah itu, ada 400 jemaah yang akan kembali ke Tanah Air pada hari ini.

“Kita sudah melakukan evaluasi terhadap tim advance yang pulang dari Saudi. Evaluasi akan dilakukan lebih komprehensif seiring kepulangan jemaah umrah yang pertama,” kata Yaqut Cholil Qoumas.

Terkait kemungkinan asrama haji Pondok Gede menjadi tempat karantina kepulangan jemaah umrah, pihaknya mengaku masih belum mendapatkan persetujuan dari Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19. Kendati demikian, proses komunikasi terus dilakukan.

“Pak Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah masih terus melakukan komunikasi agar asrama haji bisa diterima sebagai tempat karantina kepulangan karena biayanya juga lebih murah dibanding tempat lain. Saya kira ini bisa meringankan jemaah umrah,” tandasnya.

(and_)