SOLO, solotrust.com- Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta menargetkan nilai pokok lelang sebesar Rp 100 miliar tahun ini. Kepala KPKNL Solo, Moh Arif Rochman mengatakan, target tersebut lebih tinggi 25% dibanding nilai pokok lelang tahun lalu sebesar Rp 80 miliar.
Adanya program lelang secara elektronik atau e-auction dinilai akan meningkatkan jumlah stakeholder yang memanfaatkan layanan di KPKNL. Sebab e-auction dianggap lebih praktis dan mudah daripada lelang secara konvensional.
Arif menjelaskan lelang secara elektronik sedianya sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2014. Namun, penggunaannya mulai masif dilaksanakan tahun 2015. Target penggunaan lelang secara elektronik juga naik setiap tahunnya.
“Secara nasional, target penggunaan lelang elektronik tahun ini 85%, tapi tahun lalu kami sudah bisa mencapai angka porsi 92%, jadi sudah cukup banyak,” ujarnya.
Untuk meraih target, KPKNL Surakarta akan melakukan pendekatan khususnya ke seluruh pemerintah daerah di Solo Raya serta BUMD dan BUMN di Solo Raya, untuk memanfaatkan layanan lelang di KPKNL Surakarta .
“Stakeholder lain yang sudah banyak menggelar lelang di KPKNL adalah perbankan, pengadilan dan kejaksaan. Saat ini, kami juga mulai intensif bekerja sama dengan kepolisian, karena kepolisian sudah bisa melelang kendaraan-kendaraan hasil operasi yang tidak diambil pemiliknya,” paparnya.
KPKNL Surakarta mengaku belum bisa memaksimalkan lelang secara elektronik hingga 100%. Sebab ada lelang barang-barang tertentu yang sulit diakomodir dengan cara atau sistem elektronik, semisal lelang kayu jati milik Perhutani.
Sejauh ini lelang di KPKNL masih didominasi lelang hak tanggungan jaminan bank dari debitur macet. Dari perolehan pokok lelang senilai Rp 80 miliar tahun lalu, sebanyak 90% adalah lelang sitaan bank, berupa aset tanah dan bangunan. Sisanya ada lelang lain misalnya barang rampasan dari kejaksaan, dan lelang dari para kurator. (Arum)
(wd)