JAKARTA, solotrust.com – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin Apel Gelar Pasukan di Lapangan Monas, Selasa (25/1), yang diikuti oleh 2.655 prajurit TNI AD dari Satuan Tempur jajaran Kostrad dan Kopassus serta Kodam Jaya/Jayakarta yang berada di wilayah Jabodetabek untuk mengecek kesiapsiagaan prajurit.
Dalam amanatnya, Kasad mengatakan sebagai salah satu garda terdepan, TNI AD dituntut harus memiliki tingkat kesiapsiagaan yang optimal sehingga siap menjalanakan amanat tugas dari negara, kapanpun dan di manapun dibutuhkan.
“Apel gelar pasukan ini memiliki makna sangat strategis bagi TNI AD sebagai salah satu bentuk sederhana untuk mengukur kesiapsiagaan satuan TNI AD dalam melaksanakan tugas-tugas kita sebagai bagian integral dari TNI yang merupakan komponen utama pertahanan negara,” ujar Dudung.
Kasad menyebut apel ini untuk mengecek kondisi prajurit secara langsung, sebab pengambilan kebijakan harus memperhatikan keadaan personel di lapangan.
Selain itu juga untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis, baik lingkup global, regional, maupun nasional yang berkembang sangat dinamis dan kompleks.
Dudung berpesan pada seluruh personel untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi terkait mulai masuknya pemahaman-pemahaman radikal di semua lini.
“Saya katakan bahwa TNI AD ini sangat strategis, maka saya perintahkan kepada mereka untuk mengecek setiap saat dan setiap waktu tentang perkembangan-perkembangan dan mereka harus tahu siapa-siapa pelakunya, sehingga akan memudahkan apabila kita bertindak,” tegasnya.
TNI AD akan siap menghadapi hal-hal yang mencoba mengganggu Pancasila karena di dalamnya termaktub persatuan Indonesia.
“Saya memberikan keyakinan kepada masyarakat Indonesia bahwa TNI AD akan bersama rakyat dalam membangun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjutnya.
Dilansir Antaranews, ia juga mengingatkan kepada seluruh prajurit untuk selalu berpedoman pada 7 perintah harian Kasad dalam bertugas dan bertindak di manapun dan kapanpun, sehingga rambu-rambu tersebut menjadi pegangan bagi mereka.
“Utamanya adalah jangan sampai dia melakukan pelanggaran-pelanggaran, jangan menyakiti hati rakyat dan bagaimana mereka membagun bersama dengan rakyat,” ucapnya.
()