Solotrust.com - Apple mencetak rekor pendapatan meski kekurangan chip dan dalam situasi pandemi. Sebagaimana dikabarkan AFP Jumat (28/1), perusahaan teknologi itu melaporkan rekor pendapatan kuartalan sebesar $124 miliar pada hari Kamis, meskipun ada krisis global dan dampak pandemi yang telah membebani pemain teknologi besar lainnya.
"Kami mencatat rekor sepanjang waktu untuk pasar negara maju dan berkembang dan melihat pertumbuhan pendapatan di semua kategori produk kami kecuali iPad, yang kami katakan akan dibatasi pasokannya," kata CEO Apple Tim Cook kepada para analis.
Penjualan smartphone mencapai $71 miliar, didukung oleh permintaan yang kuat untuk lini iPhone 13, terutama di Cina.
Secara keseluruhan, raksasa teknologi itu membukukan laba bersih $34,6 miliar pada kuartal pertama, dibandingkan dengan $28,7 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, menurut laporan pendapatan.
Meski kekacauan rantai pasokan yang telah mengganggu pembuatan dan pengiriman produk ke konsumen tidak hilang, tetapi Apple mengatakan pihaknya memperkirakan dampaknya akan berkurang dalam beberapa bulan mendatang.
"Ada beberapa tanda yang menggembirakan di sana," tambah Cook.
Kekurangan semikonduktor yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk lonjakan permintaan setelah pandemi Covid-19 dan gangguan terkait virus di negara-negara pembuat chip, telah memengaruhi industri di seluruh dunia mulai dari raksasa teknologi hingga pembuat mobil.
Awal Januari lalu Apple menjadi perusahaan pertama di dunia yang bernilai 3 triliun Dollar AS. Apple juga merupakan perusahaan pertama yang bernilai 2 triliun Dollar AS pada Agustus 2020, selama situasi Covid-19 yang memicu permintaan untuk elektronik pribadi dan layanan digital, seperti streaming Apple dan toko aplikasi smartphone. Apple pun merupakan perusahaan pertama yang bernilai 1 triliun Dollar AS pada Agustus 2018.
Sementara itu, Microsoft adalah satu-satunya perusahaan lainnya yang bernilai lebih dari 2 triliun Dollar AS. Sedangkan Alphabet, Amazon, dan Tesla semuanya bernilai lebih dari 1 triliun Dollar AS.
Pada bulan Oktober, Apple melaporkan laba bersih sebesar 20,5 miliar Dollar AS dari pendapatan 83,4 miliar Dollar AS, rekor tertinggi untuk kuartal yang berakhir pada bulan September.
Tetapi seperti banyak raksasa teknologi lainnya, Apple juga mendapat tekanan dalam beberapa bulan terakhir karena masalah rantai pasokan, termasuk kekurangan semikonduktor global dan gangguan manufaktur terkait covid-19 di Asia Tenggara.
Sekitar 45 tahun setelah pendiriannya, dengan komputer pribadi sebagai keuntungan utamanya, pendapatan Apple saat ini sebagian besar terkait erat dengan iPhone, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2007.
Pendapatan dari layanan, yang mencakup produk streaming Apple TV dan layanan Apple Pay telah meningkat tiga kali lipat selama lima tahun terakhir. (Lin)
(zend)