SOLO, solotrust.com- Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Solo tetap mengadakan perayaan Imlek tahun 2022. Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan ini diselenggarakan lebih sederhana dan hanya memasang lampion di beberapa tempat di Kota Solo dan berpusat di Kawasan Pasar Gede Solo.
Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Solo, Sumartono Hadinoto memaparkan visi dan misi diselenggarakannya perayaan Imlek di Kota Solo, pada Kamis (10/2/2022) kepada wartawan Solotrust.com.
“Visi misi Panitia Imlek Bersama 2022 Solo dalam pelaksanaan Imlek di Kota Solo ada tiga, yang pertama, Mem-branding Kebhinnekaan di Kota Solo, bahwa toleransi antar umat beragama ini luar biasa. Kemudian karena event ini adalah event budaya, tidak hanya event religi saudara kita yang menganut Agama Konghucu, kami lebih nguri-uri budaya Imlek karena ini merupakan budaya bergantinya tahun, yang merupakan semangat giat bekerja kembali di Tiongkok sana. Yang terakhir, agar terjadi akulturasi budaya. Misinya, perayaan ini akan mem-branding Kota Solo menjadi salah satu destinasi wisata Imlek di Indonesia.” ujarnya.
Sumartono juga menambahkan, meski tahun ini Imlek dirayakan tanpa Grebeg Sudiro, namun tetap akan berpengaruh pada menggeliatnya roda perekonomian Kota Solo, terlebih pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Solo, yang sempat mengalami kesulitan karena terdampak pandemi Covid-19.
Mengenai perdebatan dilaksanakannya Perayaan Imlek di Kota Solo yang sempat menuai kerumunan, Sumartono mengaku tetap mematuhi segala keputusan dari Pemerintah Kota Solo dan melakukan evaluasi secara berkala. Ia juga memiliki harapan agar masyarakat Kota Solo tetap mendukung keputusan Pemerintah Kota Solo dengan bijak.
“Masyarakat ikut menjaga. Apapun kebijakan Pemerintah Kota kita dukung, tapi juga kita jaga bersama. Mari tetap menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Bagi mereka yang belum vaksin, segera vaksin.” Ucap Sumartono yang juga merupakan tokoh Tionghoa di Solo. (rizka)
(wd)