Hard News

Ikadi Siap Bersinergi dengan Elemen Bangsa, Ogah Jadi Alat Politik Praktis

Jateng & DIY

27 Februari 2022 21:26 WIB

Usep Badruzzaman (kanan) saat dilantik setelah terpilih menjadi ketua Ikadi Jateng

KARANGANYAR, solotrust.com - Sejumlah dai tergabung dalam Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) siap bersinergi dengan elemen bangsa dalam menyampaikan dakwah kebaikan, termasuk dengan tokoh politik maupun partai politik (Parpol). Kendati demikian asosiasi ini tak mau dijadikan alat berpolitik praktis pada tahun politik 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Ikadi Jawa Tengah yang baru dilantik, Usep Badruzzaman kepada media, usai musyawarah wilayah (Muswil) dan pelantikan pengurus 2022-2027 di Resto Amanah Karangpandan, Minggu (27/02/2022).



“Sebagai ormas (organisasi kemasyarakatan) perekat umat dan sebagai ikatan dai, Ikadi jelas fungsinya. Fungsinya bukan di politik, namun melakukan dakwah kebaikan agar umat merasa nyaman. Terkait politik jelang pemilu (pemilihan umum) 2024, posisi Ikadi ada di tengah-tengah, ikut serta mengedukasi politik ke masyarakat, namun Ikadi bukan alat politik. Ini merupakan penegasan ormas kami,” ujarnya.

Saling sinergi dengan berbagai komponen bangsa bertujuan melakukan pendidikan perbaikan akhlak. Di luar politik, lanjut Usep Badruzzaman, masih banyak persoalan kompleks umat Islam di Jawa Tengah (Jateng). Dirinya meyakini dengan komunikasi secara intens ke umat, dibantu sinergi berbagai kalangan mampu memberi solusi pemecahan masalah.

“Tercatat dari seluruh penduduk di Jateng, sebanyak 32 juta di antaranya Muslim. Tentunya banyak persoalan yang dihadapi umat Islam. Ikadi hadir untuk menyelamatkan umat dari perpecahan karena perbedaan dan perselisihan,” papar Usep Badruzzaman.

Ketua Ikadi Jateng kembali menegaskan, kehadiran Ikadi menjadi wadah para dai dan umat Islam untuk melakukan kerja bersama memperbaiki kondisi umat dari keterpurukan dan menyebarkan Islam yang lurus (hanif), moderat (wasathi), serta rahmatan lil’alamin di segala bidang.

Ia juga mengajak para elit politik maupun parpol serta pemerintah dan berbagai elemen mendukung gerakannya. Sementara itu, Ikadi menarget kepengurusan seratus persen di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Saat ini baru terbentuk 19 pengurus daerah di bawah Ikadi Jateng.

Di lain pihak, Ketua Pengurus Pusat Ikadi, Ahmad Kusyairi Suhail, mengatakan ormasnya yang telah berusia 20 tahun sudah memiliki pengurus di 350 kabupaten/kota di Indonesia. Pihaknya  bersinergi dengan berbagai elemen, seperti Kemenag, BNPT, dan pemerintah daerah bekerja sama membangun bangsa.

“Itu karena untuk menyelesaikan masalah umat, tidak bisa sendirian. Ikadi hadir menjadi ormas perekat umat,” ujarnya. (joe)

(and_)