SRAGEN, solotrust.com - KKN UNS kelompok 62 mengajak karang taruna Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, untuk berdikusi film pendek berjudul Asa, pada Sabtu (26/2) lalu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi remaja mengenai pernikahan dini dan pergaulan bebas.
"Acara ini bertujuan untuk mengedukasi terkait pernikahan dini dan pergaulan bebas yang dikemas secara menarik dengan diskusi film pendek yang berdurasi 21 menit" ujar penanggungjawab kegiatan, Daina Titivany.
Daina, sapaan akrabnya, menjelaskan film pendek Asa menjadi media edukasi karena menggunakan bahasa sehari-hari yang digunakan remaja setempat, sehingga lebih mudah dicerna.
"Aku memilih itu karena film pendek, sesuai sama topik, dan bahasanya menggunakan Bahasa Jawa sehingga dekat dengan audiens yang memang pakai Bahasa Jawa sehari-seharinya," terangnya.
Film ini menceritakan tentang kisah nyata seorang penyintas kekerasan seksual yang menghadapi tekanan sosial serta pentingnya peran orang tua dalam bersikap suportif terhadap anaknya.
Lebih lanjut Daina mengatakan, acara ini mengundang pemantik diskusi dari mahasiswa ilmu komunikasi UNS yang berkecimpung langsung didunia film, Waskito Krishna Aji.
Acara dimulai dengan kegiatan nonton bareng kemudian dilanjut diskusi film.
Menurut Waskito, sebelum penonton mengkritik sebuah karya film, maka dia harus paham bagaimana cara mengapresiasinya.
Waskito juga mengulas film yang ditonton hingga cara pengambilan gambar.
"Kenapa pengambilan gambarnya shaking? Teknik kamera ini bertujuan untuk memposisikan penonton seakan berada diposisi aktor," kata dia.
Salah satu peserta diskusi dari karang taruna Desa Ngargotirto, Kareena, mengapresiasi upaya edukasi pada remaja melalui pemutaran dan diskusi film pendek.
"Acaranya bagus, kita dapat pengetahuan gimana cara apresiasi film yang baik, kita juga dapat nilai moral dari film yang tadi," ujarnya.
Dia berharap nilai moral yang terkandung di dalam film dapat diterapkan oleh teman-teman sebayanya. (azizah)
(zend)