Serba serbi

Destinasi Liburan untuk Keluarga, ini 5 Pesona Wisata Alam di Bojonegoro

Wisata & Kuliner

4 Maret 2022 19:46 WIB

Ilustrasi.

BOJONEGORO, solotrust.com- Potensi objek wisata yang ada di Bojonegoro memang tidak terlalu banyak dikenal orang dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Jawa Timur. Akan tetapi, Kabupaten Bojonegoro lebih banyak dikenal orang luar karena industri minyak dan gasnya.

Namun jangan keliru, ternyata di balik itu semua, Bojonegoro juga menyimpan objek wisata yang sayang untuk dilewatkan, seperti dilansir dari teras.



 

1. Wisata Air Terjun Goa Kikik

Lokasi Air Terjun Goa Kikik terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Malo. Di lokasi tempat Wisata ini para pengunjung akan dimanjakan dengan dua keindahan alam sekaligus yaitu Air Terjun dan Goa yang terletak tidak jauh dari lokasi Air Terjun.

Tempat wisata ini masih sangat asri. Untuk menuju air terjun, kita mesti menaiki anak tangga yang lumayan banyak & menanjak. Goa kikik sendiri bukan goa pada umumnya yang besar dan bisa di masuki banyak orang. Goa kikik sangat kecil hanya bisa di masuki 1 orang. Goa kikik akan anda jumpai selama perjalanan menaiki anak tangga menuju air terjun. Di lokasi ini juga ada toilet dan mushola, serta spot foto yang lumayan banyak.

 

2. Wisata Religi Wali Kidangan

Selain Air Terjun Goa Kikik, di Kecamatan Malo terdapat wisata religi Wali Kidangan. Lokasinya berada di Desa Sukorejo.

Objek Wisata ini dibanjiri peziarah dari dalam dan luar Bojonegoro saat Haul Wali Kidangan yang dilaksanakan setiap Kamis Legi atau malam Jumat Pahing bulan Muharram.

Makam Wali Kidangan berjarak sekitar 1,5 Km dari Jembatan yang membelah Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kalitidu - Malo menuju arah utara. Untuk sampai di makam ini peziarah harus berjuang menaiki sekitar 500 anak tangga ke atas bukit.

Lokasinya yang terlihat sakral namun rindang dan sejuk membuat peziarah begitu kerasan mendo’akan dan berharap berkah di tempat religi ini.

 

3. Wisata Geopark Wonocolo

Geopark Wonocolo adalah salah satu destinasi wisata alam yang tidak boleh terlewatkan saat mampir ke Kecamatan Kedewan.

Awalnya, tempat ini disebut sebagai wisata migas pertama di Indonesia, Teksas Wonocolo merupakan sebuah lokasi pengeboran sumur minyak tua jaman Belanda yang ada di perbukitan Desa Wonocolo.

Namun kini, tempat ini juga populer sebagai tempat wisata alam yang indah.

Proses geologi dari Wonocolo merupakan antiklin yang menyebabkan formasi Wonocolo yang umurnya lebih tua dari formasi Ledok menerobos dan berada di permukan. Struktur tersebut kemudian menyebabkan terbentuknya minyak di wonocolo.

Di kawasan Wonocolo ini batuan reservoir penghasil minyak bumi pada kedalaman rata-rata +100 meter di bawah permukaan tanah (kedalaman reservoir berada di atas permukaan air laut. Terdapat 700 sumur minyak, 200 sumur di antaranya ditambang secara tradisional.

 

4. Wisata Kampung Tumo

Kampung Tumo menawarkan destinasi wisata dengan keindahan alam yang sangat cantik. Wisata Kampung Tumo berdiri tahun 2018. Lokasinya berada di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan.

Kampung Tumo juga merupakan pusat pendidikan menjadi seorang pramugari, pendidikan perhotelan dan kursus bahasa inggris. Peserta didik di Kampung Tumo berasal berbagai penjuru tanah air seperti dari Surabaya, Jakarta, Tanggerang, Medan, Kalimantan, Makasar, Maluku dan perwakilan dari kota besar lainnya.

Selain itu, bagi wisatawan yang datang juga disajikan wisata alam di antaranya camping ground dan outbound. Wisata edukasi yang berjarak kurang lebih 40 kilometer dari pusat Kota Bojonegoro ini juga disebut sebagai sekolah training center desa rasa kota.

 

5. Kedung Rumpit

Kedung Rumpit merupakan wisata alam di Kecamatan Kedewan yang masih perawan. Wisata ini menawarkan sebuah kedung dengan sumber mata air yang jernih, dan kearifan lokal yang masih terjaga.

Di lokasi Kedung Rumpit ini dijadikan tempat pusat Sedekah Bumi oleh warga Desa Kedewan. Adat masyarakat Jawa yang dilaksanakan secara turun temuru.

Asal mula Sedekah Bumi di Kedung Rumpit yaitu dari kejadian yang dialami oleh masyarakat jaman dulu ketika terjadi kekeringan dan mencari sumber air untuk kehidupan, akhirnya menemukan sumber air di suatu tempat yaitu di Kedung Rupit.

Akhirnya saking senangnya masyarakat mengadakan syukuran setiap selesai panen di Kedung Rupit tersebut dengan membawa bahan pangan berupa Tumpeng dan lain-lain.Dan acara Sedekah Bumi Desa tersebut juga ada hiburannya berupa "Langen Tayub" yaitu kesenian jawa yang terdiri dari gamelan untuk mengiringi Waranggono. Dan Sedekah Bumi tersebut diadakan pada hari Minggu Kliwon.

(WD)