Hard News

Sempat Tertunda Sejak 2017, Relokasi Warga Bantaran Sungai Bengawan Solo di Sangkrah Kembali Dilakukan

Jateng & DIY

10 April 2022 16:30 WIB

Alat berat tengah merobohkan bangunan di bantaran sungai Bengawan Solo, Kelurahan Sangkrah, Solo.

SOLO, solotrust.com – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) kembali melakukan relokasi warga bantaran sungai Bengawan Solo, di Kelurahan Sangkrah yang dimulai pada Jumat (8/4/2022). Relokasi ini merupakan buntut dari proyek pembangunan parapet Bengawan Solo sejak tahun 2017 lalu.
 
Sebanyak 18 bangunan rumah dibongkar dengan alat berat atau buldoser. Lurah Sangkrah,  Eka Budi Mulyana menyatakan, telatnya pembongkaran karena warga yang belum pindah dari lokasi, padahal telah menerima ganti rugi.
 
“Jumlah yang diganti rugi 12 (rumah), karena yang 6 bangunan liar, jadi totalnya 18 bangunan. kalau KK-nya (Kartu Keluarga) satu sertifikat ada yang lima (keluarga) gitu. Itu sudah diganti rugi sejak 2017, mereka begitu serah terima ganti rugi kita bikinkan surat pernyataan bongkar. Jadi setelah serah terima itu kita beri waktu 60 hari  atau 2 bulan. Tapi sampai 4 tahun belum dibongkar malah buat bangunan baru, gitu lo,” papar Eka saat diwawancarai solotrust.com di lokasi pembongkaran pada Sabtu (9/4/22).
 
Eka juga menyatakan pihak Kelurahan Sangkrah dan BBWSBS sudah memberi tenggat waktu maksimal dengan surat peringatan sejak awal 2022, namun warga belum juga mengindahkan.
 
“Tahun ini berturut-turut perbulan dikasih deadline, satu bulan peringatan pertama, Februari kedua, Maret (peringatan) ke tiga sampai 31 Maret, tambah satu minggu sampai kemarin tanggal 7 tidak pindah, bongkar paksa,” imbuh Eka.
 
Rencananya pembongkaran diselesaikan sore ini, sedangkan tahap selanjutnya akan kembali dilakukan sosialisasi untuk pembongkaran beberapa rumah yang belum diganti rugi oleh pihak BBWSBS.
 
Seperti yang diketahui, pembongkaran bangunan milik warga bantaran sungai dalam proyek pembangunan parapet Bengawan Solo sejak tahun 2017 lalu. Proyek ini dilakukan lantaran bangunan warga di bantaran sungai terendam banjir ketika hujan lebat. 
 
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat menjanjikan bahwa proyek ini akan selesai pada tahun 2022.
 
“Ya, nanti kami bicarakan lagi. Nggak masalah. Komitmen dari BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) diselesaikan pada 2022,” ungkapnya saat ditanyai wartawan tahun lalu (19/11/2021). (riz/rizky)

(Wd)