JAKARTA, solotrust.com – Puteri Indonesia diharapkan mampu menjadi agen antikorupsi. Kecerdasan dan paras rupawan bisa jadi keunggulan, terlebih jika seluruhnya dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat.
Pesan inilah yang diangkat dalam pembekalan terhadap 38 orang finalis Puteri Indonesia 2018 di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, awal pekan ini. Mereka diharapkan KPK mau dan mampu berperan sebagai agen antikorupsi di masa sekarang dan mendatang.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, menuturkan nilai-nilai antikorupsi harus disebarkan secara luas kepada masyarakat. Harapannya agar kebiasaan koruptif dapat dihilangkan dari diri setiap orang. Berbagai elemen masyarakat, termasuk para finalis Puteri Indonesia 2018 perlu turut serta membantu mewujudkannya.
“Kami (KPK) berharap Anda (finalis Puteri Indonesia 2018) dapat menjadi agen-agen perubahan di wilayah anda masing-masing, dan memberikan energi positif ke generasi 'zaman now' untuk menjauhi perilaku korup,” serunya, dilansir dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kpk.go.id, Selasa (06/03/2018).
Saut Situmorang menambahkan, KPK mendukung agar para finalis juga mempelajari bentuk-bentuk korupsi, termasuk upaya melaporkan dan menghindarinya. Hal ini penting agar tidak menjadi pelaku atau turut serta membantu ataupun tidak menjadi korban karena ketidaktahuan tentang korupsi.
Sementara Puteri Pariwisata 2017, Karina Nadila yang juga hadir dalam kesempatan itu mengungkapkan, dia memiliki cara tersendiri untuk menghindari perilaku korupsi dengan memegang teguh prinsip "membiasakan yang benar dan bukan membenarkan yang biasa". Artinya, dalam melakukan apapun harus mengikuti aturan.
"Semua itu dimulai dari diri sendiri. Kami sebagai perempuan, nantinya dipercaya untuk mengasuh anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Jadi, nilai-nilai antikorupsi akan kami sampaikan melalui pengasuhan itu," kata dia.
(and)
