Serba serbi

Meta Mulai Tes Penjualan Barang Virtual di Metaverse

Teknologi

14 April 2022 19:45 WIB

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Solotrust.com - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, mulai melakukan tes penjualan barang virtual di platform metaversenya.

Sebagaimana dikabarkan Meta via siaran persnya baru-baru ini, raksasa teknologi itu akan memberikan kesempatan kepada para pembuat konten untuk menjual barang virtual kepada pengguna di Horizon Worlds, platform utamanya di metaverse.



"Kami mulai meluncurkan pengujian dengan beberapa pembuat konten yang memungkinkan mereka menjual barang dan efek virtual di dunia mereka. Misalnya, seseorang dapat membuat dan menjual aksesori yang dapat dilampirkan untuk dunia mode atau menawarkan akses berbayar ke bagian dunia baru," kata Meta.

Saat ini pembelian barang di Horizon Worlds baru tersedia untuk orang berusia 18+ di AS dan Kanada. Menurut sebuah artikel dari The Verge yang diterbitkan pada bulan Februari, Horizon Worlds telah memiliki lebih dari 300.000 pengguna.

Kreator yang menjual barang virtual akan melihat tab dan alat "Commerce" saat mereka berada dalam mode "Create", yang memungkinkan mereka membuat barang yang dapat dibeli.

"Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk mendukung kreator, kami mulai menguji beberapa alat baru yang memungkinkan kreator bereksperimen dengan berbagai cara untuk memonetisasi apa yang mereka buat di Horizon Worlds," kata Meta.

Meta sudah menyiapkan dana $10 juta untuk kreator di Horizon pada bulan Oktober, dimana lebih dari 10.000 "dunia" yang berbeda sudah ada.

Meta juga mengatakan bahwa ini adalah langkah menuju visi jangka panjang perusahaan itu untuk metaverse, dimana pembuat konten dapat mencari nafkah dan orang-orang dapat membeli barang digital, layanan, dan pengalaman.

"Metaverse, karena sifatnya yang tidak dibatasi oleh ruang fisi, akan membawa tingkat kreativitas baru dan membuka peluang baru bagi generasi pencipta dan bisnis berikutnya untuk mengejar hasrat mereka dan menciptakan mata pencaharian. Kreator dan pengusaha akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk menemukan model bisnis yang sesuai untuk mereka," kata Meta.

Metaverse, yang disebut-sebut oleh Meta dan perusahaan lain sebagai masa depan internet, terdiri dari serangkaian "parallel universe" yang diakses terutama melalui platform augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).

Metaverse sudah ada secara mendasar dalam bentuk video game seperti Minecraft, Fortnite dan Roblox, serta platform sosial seperti Horizon Worlds, dan VRChat, dimana orang berkumpul tidak hanya untuk bermain, tetapi juga untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam acara.

Meta, yang pendapatannya sangat bergantung pada iklan tertarget skala besar, telah menjadikan Metaverse sebagai misinya. Untuk itu, raksasa jejaring sosial ini berusaha menarik pembuat konten yang kemungkinan besar akan menarik lebih banyak pengguna baru. (Lin)

(zend)