Hard News

Indahnya Toleransi Gereja dan Masjid Di Solo Rayakan Paskah dan Ramadan

Jateng & DIY

16 April 2022 11:30 WIB

Masjid Al Hikmah dan Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan yang saling berdekatan memperlihatkan indahnya toleransi di Kota Solo. (Foto: blogspot/rizqiarifuddin)

SOLO, solotrust.com - Pada tahun ini perayaan paskah dan ramadan jatuh di bulan yang sama, namun hal ini tidak menjadi masalah bagi keduanya.

Seperti Masjid Al Hikmah dengan Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan yang saling berdekatan.



Ketua takmir Masjid Al Hikmah, M. Nasir Abu Bakar menjelaskan meskipun ibadah yang dilakukan bersamaan, pihak masjid dan gereja saling berkoordinasi satu sama lain.

“Biasanya dari bapak pendeta atau ibu pendeta itu saling memberikan informasi di kegiatan kami hari sekian pukul sekian, Semuanya harus saling menginformasikan karena kita sudah dari dulu menjaga ini, jangan sampai nanti kita melangkah tidak mengerti kegiatan masing masing,” jelas Nasir kepada Solotrust.com pada Kamis (14/4).

Jadwal ibadah yang mungkin akan dilaksanakan secara bersamaan hal ini tidak membuat jemaah yang beribadah merasa terganggu antara satu sama lain.

“Tidak ada masalah, jadi gereja tetep melaksanakan paskah, kita terawih tidak merasa terganggu karena sudah terbiasa,” ungkap Nasir.

Hal yang sama diungkapkan oleh Pendeta Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan, Beritha Tri Setya Nugroho, sudah menjadi hal yang biasa karena sudah puluhan tahun saling berdekatan dengan masjid.

“Kan sudah berdampingan berpuluh puluh tahun, jadi ya hal biasa. Ya kalau toleransi kami seperti masalah waktu kemudian komunikasi itu selalu dijaga, jadi memang pihak gereja dan masjid sudah paham, sudah mengerti jalannya kemana,” terangnya.

Beritha juga berharap agar semuanya bisa menjaga toleransi antar umat beragama agar bisa melakukan sesuatu dengan nyaman dan damai.

“Toleransi itu kita perlu jaga kita bina, dan kita lestarikan bersama sama. Saudara-saudara yang mungkin tidak sama secara agama tetapi itu juga menjadi bagian dari saudara kita, kita juga menghormati kita mebghargai apa yang dilakukan oleh saudara saudara kita dan jika ada kerukunan toleransi maka itu akan indah semuanya bisa nyaman dan damai” Jelas Beritha.

Di tempat lain, masjid Jami Tegalharjo dan Gereja Khatolik SP. Maria Regina Purbowardyan yang saling berhadapan pun juga mengatakan hal yang sama, tidak mempersalahkan dengan jadwal ibadah yang dilaksanakan secara bersamaan.

“Tidak masalah, kan ini di depan ya tetanggaan saudara semua, jadi hampir tidak ada masalah kita toleransinya bisa dikatakan ya cukup tinggi,” ucap Ketua Takmir Masjid Jami Tegalharjo, Irianto.

Selain menghargai dengan jadwal ibadah yang bersamaan, pihak masjid dan gereja juga saling membantu sama lain.

“Kalo misalnya ada kerjasama kerja bakti bareng - bareng kemudian halal bihalal kita tidak ada tempat, dipersilakan oleh pihak gereja menggunakan gedung di belakang gereja, jadi kita tidak ada masalah oke oke saja,” ungkap Irianto.

“Kalau gereja ada event begitu biasanya parkir sampai di depan masjid. Kalau pas tidak ada event di masjid seperti bulan ramadan seperti saat ini, parkirnya sampe ke dalam-dalam dan itu tidak ada masalah,” lanjutnya.

Meskipun saling berdekatan bukan menjadi suatu masalah yang besar, justru bisa saling menghargai agama satu dengan yang lain. (rich/lulu)

(zend)